Erick Thohir Sebut 23,7 Juta Vaksin Gratis Akan Tiba di Indonesia Dalam Waktu Dekat

Sabtu, 09 Januari 2021 - 08:30 WIB
loading...
Erick Thohir Sebut 23,7 Juta Vaksin Gratis Akan Tiba di Indonesia Dalam Waktu Dekat
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada 23,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan diberikan secara gratis untuk masyarakat. Jumlah vaksin tersebut akan tiba secara bertahap pada Februari dan Maret 2021. ( Baca juga:Menteri Erick Gaet Ketum Pemuda Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN )

Sebanyak 10,4 juta vaksin akan didistribusikan ke Indonesia pada Februari 2021. Kemudian disusul sebanyak 13,3 juta dosis vaksin pada Maret tahun ini. Selain itu, produksi bahan baku vaksin sebanyak 5,8 juta juga ditargetkan akan tiba pada pertengahan Januari 2021.

Erick menyebut, bahan baku vaksin Covid-19 itu bakal segera diproduksi PT Bio Farma (Persero). Dalam proses produksinya akan mengacu pada standar World Health Organization (WHO).

Sementara itu, hingga Desember 2020, Bio Farma telah memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19. 100 juta dosis telah menerima sertifikat dari Badan Pengawa Obat dan Minuman (BPOM). Sementara 150 dosis lainnya akan memperoleh sertifikat dari BPOM pada Maret 2021.

"Kemarin kita siapkan 250 juta, penting sekali kita punya produksi vaksin Covid-19 yang selama ini Bio Farma punya produski vaksin. Alhamdulillah 250 juta pada Desemberi (2020) ini jadi 100 juta sudah dapat sertifikat BPOM dan Maret 150 juta dapat sertifikat lagi," ujar Erick, Jumat (8/1/2021).

Erick berharap, vaksinasi berjalan dengan baik. Kementerian BUMN dan Bio Farma terus menjalankan tugas secara maksumal agar rakyat bisa divaksinasi dengan baik. "Kami memastikan, proses izin dari BPOM, Emergency Use Authorization (EUA) dapat keluar dan tentu baru divaksin," ujarnya. ( Baca juga:Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Disuntik Vaksin COVID-19 Pfizer )

Dia menegaskan, jangan ada pemikiran seakan-akan pemerintah tidak mengikuti standar dunia. Karena itu, Erick tekankan sejak awal, vaksin yang dilakukan pemerintah adalah yang sudah ada di list WHO dan sudah melalui uji klinis.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)