Pendapatan Perusahaan Seret, Pefindo Awasi Emiten yang Keuangannya Rawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan adanya pandemic covid-19 hampir setahun, sudah dipastikan akan berdampak pada beberapa sektor yang ada. Dampak tertingginya ada pada sektor yang terkait dengan pergerakan manusia.
(Baca Juga: Pefindo Angkat Pengurus Baru, Mantan Dirut Taspen Jadi Komisaris )
Corporate Rating Analyst PT Pefindo, Niken Indiarsih mengatakan, dengan adanya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali juga berdampak ada sektor pariwisata, transportasi, ada juga sektor ritel seperti restoran dan hotel. Dari sisi kinerja diperkirakan tahun 2020 banyak perusahaan yang akan membukukan penurunan pendapatan .
"Termasuk juga mungkin sektor yang kami lihat dampaknya rendah seperti makanan minuman. Kan orang perlu makan minum ya. Tapi berdasarkan portofolio kami ada juga yang mungkin alami penurunan pendapatan 2020 karena memang daya beli melemah, sehingga ada potensi penurunan pendapatan," ujar Niken di Jakarta, Selasa (12/1/2020).
(Baca Juga: Pefindo Beri Peringkat AAA untuk Rencana Penerbitan EBA-SP dari SMF )
Hal tersebut menurutnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun di satu sisi, Pefindo juga akan memfokuskan pada perusahaan yang gagal bayar terutama bagi perusahaan atau emiten yang memiliki financing risk.
"Ada satu utang yang jatuh tempo pada satu tahun kedepan dan kita akan lebih fokus melihat bagaimana likuditasnya. Dan ini tentu akan berdampak pada peringkatnya," sebut Niken.
(Baca Juga: Pefindo Angkat Pengurus Baru, Mantan Dirut Taspen Jadi Komisaris )
Corporate Rating Analyst PT Pefindo, Niken Indiarsih mengatakan, dengan adanya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali juga berdampak ada sektor pariwisata, transportasi, ada juga sektor ritel seperti restoran dan hotel. Dari sisi kinerja diperkirakan tahun 2020 banyak perusahaan yang akan membukukan penurunan pendapatan .
"Termasuk juga mungkin sektor yang kami lihat dampaknya rendah seperti makanan minuman. Kan orang perlu makan minum ya. Tapi berdasarkan portofolio kami ada juga yang mungkin alami penurunan pendapatan 2020 karena memang daya beli melemah, sehingga ada potensi penurunan pendapatan," ujar Niken di Jakarta, Selasa (12/1/2020).
(Baca Juga: Pefindo Beri Peringkat AAA untuk Rencana Penerbitan EBA-SP dari SMF )
Hal tersebut menurutnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun di satu sisi, Pefindo juga akan memfokuskan pada perusahaan yang gagal bayar terutama bagi perusahaan atau emiten yang memiliki financing risk.
"Ada satu utang yang jatuh tempo pada satu tahun kedepan dan kita akan lebih fokus melihat bagaimana likuditasnya. Dan ini tentu akan berdampak pada peringkatnya," sebut Niken.
(akr)