Siap-siap, Industri 4.0 Bikin Lenyap Beberapa Jenis Pekerjaan

Rabu, 20 Januari 2021 - 20:29 WIB
loading...
Siap-siap, Industri...
Kajian Asian Development Bank (ADB) mendapati bahwa teknologi 4IR akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan dalam industri F&B dan otomotif. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Industri makanan dan minuman (F&B) dan industri otomotif harus mulai disiapkan untuk transisi menuju revolusi industri ke empat (fourth industrial revolution atau 4IR). Kajian Asian Development Bank (ADB) mendapati bahwa teknologi 4IR akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan dalam industri F&B dan otomotif.

Dua sektor itu diyakini penting bagi pertumbuhan, lapangan kerja, daya saing internasional, dan 4IR. ADB menyarankan Indonesia perlu mempertimbangkan untuk membuat peta transformasi industri di sektor-sektor penting.



Hal itu guna memungkinkan transisi ke revolusi industri 4.0 melalui investasi yang memadai dalam pengembangan keterampilan, agar dapat mengakomodasi kebutuhan pekerjaan baru dan pekerjaan yang akan berubah.

Temuan ini adalah salah satu dari tujuh rekomendasi utama dari kajian berjudul, Reaping the Benefits of Industry 4.0 Through Skills Development in Indonesia. Kajian ini merupakan bagian dari riset di empat negara yaitu Filipina, Indonesia, Kamboja dan Vietnam.

"Kajian tersebut mendapati bahwa teknologi 4IR akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan dalam industri F&B dan otomotif, tetapi kehilangan ini akan diimbangi oleh permintaan tenaga kerja dengan keterampilan baru yang lebih besar. Sehingga menghasilkan peningkatan lapangan kerja bersih, masing-masing sebesar 41% dan 30%," kata Spesialis Sektor Sosial ADB, Sameer Khatiwada di Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Namun agar dapat mengakses pekerjaan baru tersebut, investasi dalam pengembangan keterampilan akan menjadi sangat penting. Pada kedua industri tersebut, akan terjadi penurunan jumlah pekerjaan yang bersifat rutin dan memanfaatkan tenaga fisik, sebagai akibat dari penggunaan teknologi robotik dalam lini perakitan otomotif dan teknologi otomasi dalam produksi makanan dan minuman.

"Sebaliknya, akan terjadi peningkatan jumlah kebutuhan tenaga dengan keterampilan yang lebih tinggi terutama dalam melakukan evaluasi, penilaian, dan pengambilan keputusan," bebernya.

Studi ini juga mendapati bahwa perusahaan yang menggunakan teknologi 4IR lebih berpeluang untuk pulih lebih cepat pasca Covid-19 dan lebih mampu bertahan di masa mendatang.

"Studi ini mendorong Indonesia untuk mengembangkan program Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training atau TVET) khusus 4IR, melanjutkan upaya dalam memperkuat keterkaitan antara TVET dan industri. Studi ini juga merekomendasikan program sertifikasi keterampilan secara fleksibel dan modular, yang dapat merekognisi keterampilan yang diperoleh dari luar jalur pendidikan formal," bebernya.

Mengingat beberapa lembaga pelatihan di Indonesia telah memulai pelatihan bagi 4IR, studi ini merekomendasikan untuk mengkaji kembali mekanisme penjaminan mutu terutama dalam hal mutu program ‘pelatihan para pelatih (training of trainers atau ToT)’, memperkuat kemitraan dengan industri, dan program sertifikasi fleksibel yang mencakup lebih dari sekadar pendidikan konvensional dan lembaga pelatihan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)