Ekonomi Minus (Lagi) 2,19% di Kuartal IV-2020, Indonesia Masih Resesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020 yang kembali mengalami minus. Artinya, Indonesia masih berada dalam jurang resesi pada tahun ini, setelah tiga kuartal beruntun ekonominya tumbuh minus.
( Baca juga:Ekonomi Kuartal IV Diproyeksi Minus 2,5 Persen )
Adapun pada kuartal II, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan minus 5,32%. Sedangkan kuartal ketiga Indonesia mengalami minus 3,49%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi pada kuartal IV minus sebesar 2,19%. Padahal di periode yang sama 2019 ekonomi Indonesia masih tumbuh 4,97%.
"Perekenomian Indonesia kuartal IV 2020 minus 2,19 %," ujar Suhariyanto dalam video virtual, Jumat (5/2/2021).
Kata dia semua negara juga mengalami tekanan pada ekonominya. Padahal sebelumnya sejumlah negara sudah mengendalikan Covid-19 dengan tepat, namun dikarenakan ada negara telah melakukan pembatasan sosial efek gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Perkembangan di beberapa negara pada triwulan 4-2020 membaik walupun perkembangannya masih lemah," katanya.
( Baca juga:Anies Masuk 21 Pahlawan Transportasi Dunia, Integrasikan Transportasi dan Ciptakan Kota Ramah Lingkungan )
Selain itu dia menambahkan, beberapa mitra dagang ekspor Indonesia mengalami penurunan. Apalagi adanya roda ekonomi yang bergerak lambat dikarenakan pembatasan kegiatan yang saat ini dilakukan Indonesia.
"Roda ekonomi bergerak lambat dan lemahnya permintaaan akibat pandemi menghantam dua sisi, supplai dan demand," tandasnya.
( Baca juga:Ekonomi Kuartal IV Diproyeksi Minus 2,5 Persen )
Adapun pada kuartal II, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan minus 5,32%. Sedangkan kuartal ketiga Indonesia mengalami minus 3,49%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi pada kuartal IV minus sebesar 2,19%. Padahal di periode yang sama 2019 ekonomi Indonesia masih tumbuh 4,97%.
"Perekenomian Indonesia kuartal IV 2020 minus 2,19 %," ujar Suhariyanto dalam video virtual, Jumat (5/2/2021).
Kata dia semua negara juga mengalami tekanan pada ekonominya. Padahal sebelumnya sejumlah negara sudah mengendalikan Covid-19 dengan tepat, namun dikarenakan ada negara telah melakukan pembatasan sosial efek gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Perkembangan di beberapa negara pada triwulan 4-2020 membaik walupun perkembangannya masih lemah," katanya.
( Baca juga:Anies Masuk 21 Pahlawan Transportasi Dunia, Integrasikan Transportasi dan Ciptakan Kota Ramah Lingkungan )
Selain itu dia menambahkan, beberapa mitra dagang ekspor Indonesia mengalami penurunan. Apalagi adanya roda ekonomi yang bergerak lambat dikarenakan pembatasan kegiatan yang saat ini dilakukan Indonesia.
"Roda ekonomi bergerak lambat dan lemahnya permintaaan akibat pandemi menghantam dua sisi, supplai dan demand," tandasnya.
(uka)