Catat! Holding Panas Bumi Ditargetkan Rampung 2021

Senin, 22 Februari 2021 - 07:16 WIB
loading...
Catat! Holding Panas...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mentransformasikan perseroan pelat merah semakin nampak di mata publik. Salah satunya adalah pembentukan Holding BUMN Panas Bumi atau geothermal. Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan, Holding Geothermal akan direalisasikan pada 2021. Holding tersebut merupakan gabungan dari anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Rencananya manajemen perseroan akan menggabungkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PT PLN Geothermal dalam struktur baru tersebut. Target finalisasi holding pada tahun ini dibenarkan oleh Direktur Mega Proyek PLN M. Ikhsan Assaad. Kepada MNC Portal Indonesia, dia mengaku bahwa pihaknya sudah mendapat arahan dari pemilik saham mayoritas.

"Memang arahan Pak Menteri Erick itu, direncanakan pembentukan Holding Geothermal, terdiri dari PLN, kemudian juga Pertamina, kita juga punya anak usaha PLN Geothermal, kemudian kemudian Geo Dipa, rencananya tahun ini selesai," ujar dia saat dihubungi Minggu (21/2/2021).



Merespon arahan Erick Thohir, manajemen kedua perseroan pun sudah melakukan sejumlah pertemuan. Dalam pembahasan awal, keduanya memaparkan aset dari masing-masing anak usaha. Pembahasan juga perihal Capital Expenditure (Capex) atau belanja modal anak usaha perseroan.

Masing-masing manajemen mewakili anak usahanya memaparkan poin-poin fundamental dari kinerja anak usaha. "Sudah berapa kali, kami menyampaikan aset kami seperti apa, aset PLN Geothermal, kami seperti apa, pembangkitnya seperti apa, kemudian juga dari teman-teman Pertamina juga menyampaikan, Jadi kita dipanggil rapat sama beliau jadi arahnya ke sana (holding), kemudian juga Capex ini investasinya besar, sehingga butuh kolaborasi antara BUMN untuk mengembangkan panas bumi ini," katanya.



Ihwal penggabungan aset, Ikhsan menyebut, masih akan dibahas lebih lanjut. Saat ini Kementerian bersama manajemen masih menyelesaikan pembahasan awal sebelum sampai pada merger aset ketiga anak usaha BUMN di sektor energi, panas bumi, dan gas tersebut. "Saya kira ada pembahasan lebih dalam, tapi itu memang targetnya tahun ini, jadi memang kita tiap seminggu, kita ketemu untuk selesaikan isu-isu yang perlu diselesaikan. Saya kira sih bagus ya, nanti bisa lebih cepat pengembangan panas bumi ini," tutur dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)