Terang-Terangan, PLN Ikut Menjaga Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 Februari 2021 - 21:12 WIB
loading...
A A A
Faktanya, penggunaan energi listrik untuk pertanian dapat menurunkan biaya sekitar 60% - 65%, dibanding menggunakan sumber energi lain seperti bensin (BBM). Untuk itu, menurut Sarwo Edhy, pihaknya telah menjalin sinergi dengan PLN untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan pertanian Indonesia. Itu artinya, memasuki usia yang ke-75, BUMN ini punya tugas baru, yakni ikut mewujudkan ketahanan pangan.


Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN, mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian yang terus berupaya meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani Indonesia. Hal itu, sejalan dengan program PLN di berbagai daerah yang difokuskan untuk sektor pertanian. " PLN dengan sistem kelistrikannya akan selalu hadir untuk meningkatkan produktivitas usaha tani," tuturnya.

Seperti diketahui, saat ini ketahanan pangn jadi fokus semua negara di dunia. Pasalnya, memasuki tahun 2021 dunia masih akan menghadapi Pandemi Covid 19. Meski vaksinasi sudah mulai dilakukan di berbagai negara di dunia, bukan berarti ancaman virus yang mematikan ini sirna seketika. Pandemi belum berakhir dan belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir.

Menghadapi itu semua, semua negara memperkuat kondisi di dalam negeri masing-masing. Salah satunya menjaga stok kesediaan pangan bagi masyarakatnya. Itu sebabnya, saat pandemi mulai merebak di Indonesia program ketahanan pangan mulai diintensifkan kembali.

Indonesia tidak bisa lagi bergantung kepada negara lain dalam menjaga stok bahan pangan di dalam negeri. Sebab, semua negara juga akan lebih memprioritaskan stok bahan pangan masing-masing. Sehingga negara-negara produsen utama pangan dunia akan mengurangi ekspor bahan pangannya ke negara-negara lain.

Di dalam negeri, potensi terganggunya stok bahan pangan bukan hanya karena pandemi saja. Fenomena alam La Nina, juga harus jadi perhatian bersama. Kehadiran La Nina ditandai dengan curah hujan tinggi yang menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan bencana lainnya.

Efisiensi Lebih Dari 90%

Bencana alam ini berpotensi merusak areal pertanian, sehingga mengancam gagal panen. Tidak hanya itu, bencana alam yang disebabkan oleh La Nina juga bisa memutus jalur distribusi pangan. Dalam menghadapi La Nina, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan mengingatkan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menyiapkan strategi ketahanan pangan. Pentingnya kesiapan pangan dilakukan agar masyarakat aman pada saat terjadinya bencana alam.


Keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan diperlihatkan dalam penyusunan APBN 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, salah satu program strategis yang termasuk dalam APBN 2021 akan difokuskan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Itu bisa dilakukan melalui dukungan pemulihan ekonomi dan revitalisasi sistem pangan nasional serta pengembangan food estate.

Pemerintah Pusat pun telah meminta semua kepala daerah lebih memperhatikan kondisi ketahanan pangan di daerahnya masing-masing. Terlebih lagi bagi daerah yang tergolong rawan ketahanan pangan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)