Wamenkeu: Diskon Pajak Didesain Agar Orang Kaya Kembali Belanja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus memberikan stimulus berupa diskon pajak . Salah satunya adalah pembebasan PPnBM mobil baru hingga PPN rumah dan apartemen.
Seluruh diskon pajak itu menggunakan skema Ditanggung Pemerintah (DTP). Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan hal tersebut dilakukan agar masyarakat kelas menengah atas membelanjakan uangnya.
"Mereka adalah multiplier yang kuat saat ini. Pemerintah memutuskan memberikan insentif karena ingin kelompok yang lebih kaya membelanjakan uangnya," kata Suahasil dalam webinar MNC Group Investor Forum 2021, Selasa (2/3/2031).
Dia melanjutkan, perputaran uang dari kelompok orang yang lebih kaya itu sangat penting untuk memulihkan perekonomian saat ini. Sebab, dana orang tajir itu saat ini hanya tersimpan di bank.
"Kita melihat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp6.355,7 triliun atau tumbuh 11,1% dari periode yang sama tahun lalu," bebernya.
Dia berharap akan banyak masyarakat yang memanfaatkan insentif tersebut. Sehingga dampaknya pada pemulihan sektor otomotif dan properti akan semakin terasa.
"Bayangkan jika sektor otomotif menjadi jump start pada perekonomian kita. Dengan insentif pajak, mesin (perekonomian) akan berjalan lagi," tandasnya.
Seluruh diskon pajak itu menggunakan skema Ditanggung Pemerintah (DTP). Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan hal tersebut dilakukan agar masyarakat kelas menengah atas membelanjakan uangnya.
"Mereka adalah multiplier yang kuat saat ini. Pemerintah memutuskan memberikan insentif karena ingin kelompok yang lebih kaya membelanjakan uangnya," kata Suahasil dalam webinar MNC Group Investor Forum 2021, Selasa (2/3/2031).
Dia melanjutkan, perputaran uang dari kelompok orang yang lebih kaya itu sangat penting untuk memulihkan perekonomian saat ini. Sebab, dana orang tajir itu saat ini hanya tersimpan di bank.
"Kita melihat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp6.355,7 triliun atau tumbuh 11,1% dari periode yang sama tahun lalu," bebernya.
Dia berharap akan banyak masyarakat yang memanfaatkan insentif tersebut. Sehingga dampaknya pada pemulihan sektor otomotif dan properti akan semakin terasa.
"Bayangkan jika sektor otomotif menjadi jump start pada perekonomian kita. Dengan insentif pajak, mesin (perekonomian) akan berjalan lagi," tandasnya.
(fai)