Menteri Trenggono Minta Pemasaran Garam Secara Online Digenjot

Jum'at, 12 Maret 2021 - 14:58 WIB
loading...
Menteri Trenggono Minta Pemasaran Garam Secara Online Digenjot
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Produksi garam di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, meningkat sejak dibangunnya tunnel garam di Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit. Dalam sekali produksi tunel itu bisa menghasilkan sekitar 7,2 ton, yang didominasi garam kosmetik.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta masyarakat dan pemda memasarkan secara online garam yang dihasilkan petani. Sejauh ini memang sudah berjalan, namun belum maksimal. ( Baca juga:UU Cipta Kerja, Pengusaha Wajib Beri Asuransi Kecelakaan hingga Uang Pensiun ke Awak Kapal )

Penjualan garam secara online ini menurut Menteri Trenggono, dapat mempermudah penjual dan pembeli sehingga diharapkan penyerapan garam yang diproduksi bisa lebih maksimal. Dengan demikian penghasilan petambak garam pun ikut meningkat.

"Penjualan lewat online itu sangat bagus. Kita harus dorong agar tidak ada tengkulak," ujar Menteri Trenggono, Jumat (12/3/2021).

Tunnel produksi di Kampung Garam jumlahnya mencapai 40 unit dan mulai dioperasikan sejak akhir tahun 2020. Pembuatan tunnel ini bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Kelompok petambak garam Cirat Segoro Renges yang berproduksi di Kampung Garam. Terdapat 26 anggota di dalamnya dan yang mereka hasilkan adalah garam kosmetik serta garam konsumsi. Harga jual per kilogramnya di kisaran Rp30.000 sampai Rp40.000 dengan pasar sekitaran DI Yogyakarta dan Lampung.

Ketua Kelompok Cirat Segoro Renges Budi Santoso menyebut, penjualan garam melalui online dengan memanfaatkan media sosial. Dia berharap adanya bimbingan dari pemda dan juga UPT KKP supaya penjualan bisa lebih masif. ( Baca juga:Soal Vaksin Nusantara, Jokowi: Harus Sesuai Kaidah Keilmuan dan Libatkan Ahli )

"Kami sudah jual lewat online tapi masih belum banyak. Kebanyakan yang beli datang langsung. Tapi kan ke depannya memang harus online. Kami harap ada pendampingan supaya pengemasan dan promosi yang dilakukan secara online lebih besar hasilnya," tandas dia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)