Daya Saing Digital Bali dan Kepulauan Riau Menerebos Dominasi Jawa

Senin, 15 Maret 2021 - 13:34 WIB
loading...
Daya Saing Digital Bali dan Kepulauan Riau Menerebos Dominasi Jawa
Daya Saing Digital di Indonesia Makin Merata
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid 19 memang telah mendorong perubahan kebiasaan hidup yang baru. Di era new normal ini sebagaian besar aktifitas dilakukan dari rumah. Bekerja, belajar, beribadah, belanja, bersosialaisasi semua dilakukan dari rumah.

Kebiasan baru ini dilakukan demi menekan penyebaran dan penularan virus yang mematikan. Dampak dari kebiasaan baru ini ada yang negatif dan juga sebaliknya. Seperti pertumbuhan ekonomi yang merosot. Namun di sisi lain, ekonomi digital berkembang demikian pesat. di tengah pandemi perkembangan ekonomi digital, hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia.


Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil studi East Ventures Digital Competitiveness Index 2021 (15/3/2021). Tahun ini, merupakan tahun kedua East Ventures memetakan dampak perkembangan ekonomi digital di seluruh penjuru Indonesia. EV-DCI 2021 dipelopori oleh East Ventures, perusahaan venture capital yang memelopori investasi startup digital di Indonesia, dan Katadata Insight Centre.

Hasil studi East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021 menunjukkan bahwa daya saing digital antarprovinsi di Indonesia makin merata. Pemerataan tersebut tampak dari kenaikan skor median indeks daya saya saing digital (EV-DCI) dari 27,9 pada 2020 menjadi 32,1 pada 2021.

Menurut Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures, adanya pandemi sedikit mengerem pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia. Namun, pandemi juga membantu mengakselerasi adopsi layanan digital di Indonesia. “Seperti ketapel yang ditarik ke belakang, ekonomi digital Indonesia bakal melesat menuju era keemasan setelah setelah pandemi bisa teratasi,” katanya.



Berdasarkan temuan dari perhitungan indeks EV-DCI, ada dua faktor utama yang mendorong perkembangan dan pemerataan daya saing digital di Indonesia di tengah pandemi.

Pertama, pembangunan infrastruktur yang makin merata. Infrastruktur merupakan pilar EV-DCI dengan kenaikan skor tertinggi, yakni 7,5 poin menjadi 54,3 pada 2021. Sejumlah indikator yang menopang kenaikan skor ini adalah rasio desa yang mendapatkan sinyal 3G dan 4G, rasio rumah tangga yang memiliki sambungan telepon tetap, serta tingkat gangguan listrik.

Kedua, peningkatan pengeluaran untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mengindikasikan bahwa penduduk Indonesia di seluruh provinsi makin banyak menggunakan layanan dan transaksi berbasis digital. Pilar pengeluaran TIK dalam indeks EV-DCI naik 6,3 poin.

Sejumlah indikator yang menopang kenaikan skor ini adalah peningkatan rasio rumah tangga yang memiliki pengeluaran untuk TIK, pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk TIK, serta balas jasa dan upah pekerja di sektor TIK.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)