Gojek dan Grab Diminta Kurangi Potongan Transaksi Selama PSBB

Senin, 13 April 2020 - 11:26 WIB
loading...
Gojek dan Grab Diminta Kurangi Potongan Transaksi Selama PSBB
Aplikator diharapkan mengurangi potongan transaksi para mitra pengemudinya selama penerapan PSBB. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta aplikator transportasi online melakukan relaksasi atau menghilangkan pemotongan setiap transaksi selama masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu untuk membantu meringankan beban mitra pengemudi ojek online dan taksi online selama kebijakan tersebut.

"Jika aplikator berniat akan membantu meringankan beban hidup para pengemudi ojek daring dan taksi daring, maka pemotongan setiap transaksi tidak lagi 20% tetapi dapat dikurangi hanya 5% saja, atau menghilangkan pemotongan itu lebih baik," ujar Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (13/04/2020).

Djoko mengapresiasi pengusaha angkutan bus AKAP, AKDP dan pariwisata, lalu truk, angkutan travel, dan taksi reguler pada kondisi pandemi virus corona ini masih memberikan perhatian dengan cara bantuan sembako kepada awak kendaraan, teknisi serta pegawai lainnya. Hal ini, imbuh Djoko, dapat ditiru aplikator transportasi online seperti Gojek dan Grab.

"Hubungan antara pengusaha dengan pengemudi adalah kemitraan. Jika tidak bekerja tidak menerima penghasilan. Namun, mereka itu sudah dianggap seperti bagian keluarga perusahaan. Padahal, kalau melihat besaran keuntungan yang diperoleh pengusaha transportasi umum itu lebih kecil ketimbang aplikator transportasi online. Ini hanya masalah kepedulian pada pegawainya yang selama ini telah menghasilkan pendapatan bagi perusahaan," katanya.

Saat ini, beberapa instansi pemerintah di pusat hingga daerah serta kelompok masyarakat sudah lebih dulu memberikan bantuan hidup bagi para pengemudi ojek online. Misalnya, Pemprov Jawa Tengah memberikan makan siang bagi kelompok informal yang terbanyak penerima berasal dari pengemudi ojek online selama dua minggu di Semarang.

Demikian pula, hal yang sama diselenggarakan Institut Studi Transportasi (Instran) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di beberapa ruas jalan dan terminal penumpang di Jakarta dan masih banyak kepedulian kelompok masyarakat maupun individu lainnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19Achmad Yurianto berharap pemberlakuan PSBB di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan segera terealisasi dan terintegrasi. Integrasi ini akan memudahkan penelusuran gugus tugas maupun pihak terkait pada aspek epidemiologis atau pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi.

Yuri juga menilai, dengan integrasi yang berjalan dengan baik dan efektif, diharapkan akan memutus rantai penyebaran virus corona ini, mengingat manusia merupakan faktor pembawa penularannya. Yuri juga mengimbau masyarakat yang wilayahnya telah diberlakukan PSBB untuk patuh dan disiplin dengan aturan yang telah diberikan.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)