Setahun Berjalan, Kartu Prakerja Bisa Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah genap satu tahun Program Kartu Prakerja mendampingi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi jaring pengaman sosial dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Sejak gelombang pertama hingga ke-14 ini, sebanyak 55,6 juta peserta telah mendaftarkan diri di program tersebut.
"Hari ini 17 Maret 2021 tepat satu tahun Program Kartu Prakerja berlangsung. Hingga gelombang 14 ini pendaftarnya total 55,6 juta dari 514 kota di 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke. Sejauh ini manfaat dan dampaknya sangat positif di masa pandemi," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pengarahan Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Jakarta.
Menurut Airlangga, program kartu prakerja berlangsung produktif. Terbukti program ini membantu peserta untuk memperoleh pekerjaan baru dan mendorong kewirausahaan. Yakni mulai dari bagaimana memulai bisnis, mengatur keuangan, membuat produk, memasarkan dan menjual produk, sampai dengan bagaimana membentuk badan usaha.
“Kedepan para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro,” ujar Airlangga.
Apresiasi
Sementara itu, apresiasi terhadap program Kartu Prakerja disampaikan Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri yang mengatakan program tersebut berhasil mengatasi persoalan ketenagakerjaan di tengah pandemi.
“Program Kartu Prakerja ini berhasil membantu penerima untuk meningkatkan kompetensi yang merupakan tujuan awal dari kartu prakerja dan mendapatkan tambahan penghasilan bagi para pekerja yang terkena PHK. Ini prestasi tersendiri di tengah pandemi,” ujar Yose.
Menurut Yose, program kartu prakerja harus diterapkan pada program sosial lainnya. Di mana setiap masyarakat dapat mengakses, mengajukan dan menerima bantuan hanya melalui platform digital.
“Program kartu prakerja ini sebaiknya dicontoh oleh program sosial lainnya. Ini baru pertama kali di Indonesia dan sukses sekali. Jadi setiap masyarakat bisa mendaftarkan diri dan verifikasi oleh pemerintah melalui digital. Sehingga bantuan ini sesuai target, efisien, serta cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut Yose menegaskan, bahwa program semi bansos ini harus dilanjutkan. Pasalnya program ini mampu mengatasi tingkat pengangguran karena mendorong semangat bekerja termasuk kewirausahaan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja terutama di masa pandemi.
“Saya lihat, program ini jangan sampai dihentikan, melainkan harus di expand lebih jauh lagi. Karena kita membutuhkan hal seperti ini sambil mengevaluasi berbagai permasalahan agar meningkatkan kompetensi serta melakukan analisis kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar agar mix and match antara tenaga kerja dan lapangan kerja sesuai,” tutupnya.
"Hari ini 17 Maret 2021 tepat satu tahun Program Kartu Prakerja berlangsung. Hingga gelombang 14 ini pendaftarnya total 55,6 juta dari 514 kota di 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke. Sejauh ini manfaat dan dampaknya sangat positif di masa pandemi," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pengarahan Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Jakarta.
Menurut Airlangga, program kartu prakerja berlangsung produktif. Terbukti program ini membantu peserta untuk memperoleh pekerjaan baru dan mendorong kewirausahaan. Yakni mulai dari bagaimana memulai bisnis, mengatur keuangan, membuat produk, memasarkan dan menjual produk, sampai dengan bagaimana membentuk badan usaha.
“Kedepan para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro,” ujar Airlangga.
Apresiasi
Sementara itu, apresiasi terhadap program Kartu Prakerja disampaikan Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri yang mengatakan program tersebut berhasil mengatasi persoalan ketenagakerjaan di tengah pandemi.
“Program Kartu Prakerja ini berhasil membantu penerima untuk meningkatkan kompetensi yang merupakan tujuan awal dari kartu prakerja dan mendapatkan tambahan penghasilan bagi para pekerja yang terkena PHK. Ini prestasi tersendiri di tengah pandemi,” ujar Yose.
Menurut Yose, program kartu prakerja harus diterapkan pada program sosial lainnya. Di mana setiap masyarakat dapat mengakses, mengajukan dan menerima bantuan hanya melalui platform digital.
“Program kartu prakerja ini sebaiknya dicontoh oleh program sosial lainnya. Ini baru pertama kali di Indonesia dan sukses sekali. Jadi setiap masyarakat bisa mendaftarkan diri dan verifikasi oleh pemerintah melalui digital. Sehingga bantuan ini sesuai target, efisien, serta cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut Yose menegaskan, bahwa program semi bansos ini harus dilanjutkan. Pasalnya program ini mampu mengatasi tingkat pengangguran karena mendorong semangat bekerja termasuk kewirausahaan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja terutama di masa pandemi.
“Saya lihat, program ini jangan sampai dihentikan, melainkan harus di expand lebih jauh lagi. Karena kita membutuhkan hal seperti ini sambil mengevaluasi berbagai permasalahan agar meningkatkan kompetensi serta melakukan analisis kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar agar mix and match antara tenaga kerja dan lapangan kerja sesuai,” tutupnya.
(akr)