Bangun Akses Tol MNP, Pelindo IV Harap Dukungan Penuh Semua Pihak
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), melakukan sosialisasi pembebasan lahan akses jalan tol menuju Makassar New Port (MNP) dan meminta dukungan penuh semua pihak terkait.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV , Prasetyadi, saat memberikan sambutan pada kegiatan pembahasan lanjutan pendampingan proses pengadaan lahan akses jalan Tol MNP yang dihadiri antara lain Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulsel, Bambang Priono, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Manay Sofyan.
Kegiatan yang digelar di Ruang Serbaguna Lantai 7 Kantor Pusat Pelindo IV Makassar, Selasa, (18/05/2021) ini juga diikuti langsung Direktur Teknik Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo IV, M. Adji, Direktur SDM Pelindo IV, Ady Sutrisno dan Corporate Secretary Pelindo IV , Dwi Rahmad Toto.
Dirut Pelindo IV mengatakan, nantinya MNP akan menggunakan konsep green port dan smart port dan akan menjadi sebuah kebanggaan jika MNP bisa segera beroperasi penuh dan menjadi hub di wilayah Indonesia Timur.
Dirinya menjelaskan, dalam rangka mendukung pelabuhan yang berskala internasional, memang membutuhkan adanya jalan akses, penghubung antara jalan tol eksisting dengan MNP supaya mudah dan itu butuh akses.
"Saat ini kita lihat, kalau menuju MNP harus melalui Pasar Panampu dan Jalan Galangan Kapal yang krodit . Kondisi itu tidak sejalan dengan konsep pelabuhan yang berskala internasional. Karena itu kami berinisiatif untuk membuat jalan akses yang menghubungkan jalan tol eksisting dengan MNP,” jelas Prasetyadi.
Dia melanjutkan, tentunya hal itu tidak bisa berjalan dan tidak bisa terwujud kalau tidak didukung oleh Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar dan oleh kementerian serta lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Rencana yang paling besar adalah melakukan pembebasan lahan. Sesuai rencana kalau tidak ada halangan, pertengahan tahun ini fisiknya sudah bisa dimulai pembangunan jalan tolnya. Konsep jalan masuknya rumah adat Toraja dan di belakangnya rumah adat suku Bugis. Seperti kapal Phinisi. Kalau persoalan tanah sudah selesai, segera kita bangun konstruksi fisiknya,” bebernya.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV , Prasetyadi, saat memberikan sambutan pada kegiatan pembahasan lanjutan pendampingan proses pengadaan lahan akses jalan Tol MNP yang dihadiri antara lain Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulsel, Bambang Priono, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Manay Sofyan.
Kegiatan yang digelar di Ruang Serbaguna Lantai 7 Kantor Pusat Pelindo IV Makassar, Selasa, (18/05/2021) ini juga diikuti langsung Direktur Teknik Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo IV, M. Adji, Direktur SDM Pelindo IV, Ady Sutrisno dan Corporate Secretary Pelindo IV , Dwi Rahmad Toto.
Dirut Pelindo IV mengatakan, nantinya MNP akan menggunakan konsep green port dan smart port dan akan menjadi sebuah kebanggaan jika MNP bisa segera beroperasi penuh dan menjadi hub di wilayah Indonesia Timur.
Dirinya menjelaskan, dalam rangka mendukung pelabuhan yang berskala internasional, memang membutuhkan adanya jalan akses, penghubung antara jalan tol eksisting dengan MNP supaya mudah dan itu butuh akses.
"Saat ini kita lihat, kalau menuju MNP harus melalui Pasar Panampu dan Jalan Galangan Kapal yang krodit . Kondisi itu tidak sejalan dengan konsep pelabuhan yang berskala internasional. Karena itu kami berinisiatif untuk membuat jalan akses yang menghubungkan jalan tol eksisting dengan MNP,” jelas Prasetyadi.
Dia melanjutkan, tentunya hal itu tidak bisa berjalan dan tidak bisa terwujud kalau tidak didukung oleh Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar dan oleh kementerian serta lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Rencana yang paling besar adalah melakukan pembebasan lahan. Sesuai rencana kalau tidak ada halangan, pertengahan tahun ini fisiknya sudah bisa dimulai pembangunan jalan tolnya. Konsep jalan masuknya rumah adat Toraja dan di belakangnya rumah adat suku Bugis. Seperti kapal Phinisi. Kalau persoalan tanah sudah selesai, segera kita bangun konstruksi fisiknya,” bebernya.