Nasib Garuda ke Depannya: Terus Dipelihara atau Masuk Liang Kubur

Minggu, 30 Mei 2021 - 15:21 WIB
loading...
A A A
Ndilalahnya, ada Citilink, yang notabene anak usaha Garuda, yang dianggap memiliki kinerja lebih oke dibanding sang induk. Daripada terseok-seok terus menerbangkan Garuda, kenapa tidak membesarkan Citilink. Ditambah lagi banyak "pakar" di Garuda yang dialihkan ke Citilink sehingga mampu memberikan kontribusi terbaiknya.

"Banyak senior Garuda diperbantukan di Citilink sampai dengan sekarang sehingga strategic Citilink menapak bumi dan straight on to market. Citilink going well. Citilink bisa jadi pengganti Garuda. Citilink kan pakai nama Citilink Indonesia, jadi tetap punya rasa flag carrier juga," kata Arista.

Opsi apa pun terhadap Garuda ada di tangan pemerintah. Pilihannya ada dua, menyelamatkan (anggap pilihan emosional) atau mematikannya (rasional). Jika ingin menyelamatkan Garuda, pemerintah harus siap "memelihara" Garuda dengan cara apa pun, meski kudu menyuapinya dalam jangka panjang.

Termasuk membayar sisa suntikan dana sebesar Rp7,5 triliun, dari yang dijanjikan sebesar Rp8,5 triliun. Dan pemerintah juga harus siap terus menginjeksi dana untuk Garuda ke depannya, sebab suntikan dana itu hanya sekitar 11% dari total utang.

Pilihan menyelamatkan itu juga diambil dengan dalih jangan sampai Garuda mati karena merupakan maskapai pemerintah yang punya nilai historis besar. Gengsi juga kalau sampai Garuda ditutup, mau ditaruh di mana wajah bangsa ini? Hendak mengatakan apa ke negara-negara tetangga yang juga memiliki maskapai serupa dan bernasib sama tapi tetap dijaga.

Pilihan mematikan bisa dilakukan Garuda karena melihat jeratan utang Garuda yang sulit diuraikan. Ditambah lagi kondisi keuangan pemerintah yang dibebani sejumlah persoalan dan mesti menyelesaikan prorgam-program pembangunan di luar Garuda. Masih ada lagi masalah, yaitu pandemi yang menghancurkan industri penerbangan hingga ke titik nadir yang belum bisa diprediksi kapan benar-benar berakhir.

Ingat, masih banyak juga BUMN yang menderita kerugian seperti Garuda. Mereka pun ramai-ramai minta diselamatkan dengan berbagai alasan.

Sebagai renungan saja. Sebelum pandemi menyerang, ketika pariwisata tengah booming apa yang dinikmati Garuda? Selama kurun 2009 hingga 2019, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung terus meningkat. Di tahun 2009 jumlah kunjungan "baru" tercatat sebanyak 6,32 juta wisman. Jumlah itu tiap tahun terus meningkat dan di tahun 2019 mencapai 16,11 juta orang.

Baca juga:Indonesia-Turki Kolaborasi Bangun Peralatan Tempur, Tank Harimau Jadi Bukti

Booming pariwisata selama 10 tahun terakhir itu bisa dibilang tak menetes ke Garuda. Baru pada tahun 2019, seperti Yenny Wahid katakan dalam twit berikutnya, Garuda mendapatkan laba sebesar USD19 juta.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
Garuda Indonesia Angkut...
Garuda Indonesia Angkut 81.000 Penumpang di Puncak Arus Mudik Lebaran
Viral! Penumpang Garuda...
Viral! Penumpang Garuda Indonesia Asyik Ngevape di Dalam Pesawat
Beban Usaha Naik, Garuda...
Beban Usaha Naik, Garuda Indonesia Catat Rugi Rp1,15 Triliun di 2024
Profil Iskandar, CEO...
Profil Iskandar, CEO Indonesia Airlines Kelahiran Aceh
Garuda dan Citilink...
Garuda dan Citilink Turunkan Harga Tiket Pesawat 14%, Catat Tanggal Berlakunya
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
5 Bandara Paling Sibuk...
5 Bandara Paling Sibuk di Indonesia 2024, Nomor 1 Layani 54,8 Juta Penumpang
Garuda Indonesia Masuk...
Garuda Indonesia Masuk 25 Maskapai Terbaik di Dunia Tahun 2025
Rekomendasi
Gempa Magnitudo 4,2...
Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Tapanuli Utara Sumut
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Macet Horor di Tanjung...
Macet Horor di Tanjung Priok Bikin Stres Sopir Angkot
Berita Terkini
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
1 jam yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
1 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
2 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
4 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
5 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved