Masa Pandemi, Ekonomi Daerah Dorong Pertumbuhan Nasional
loading...
A
A
A
SOLO - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menghasilkan terobosan dengan memaksimalkan keunggulan yang dimiliki masing-masing daerah untuk menjadi potensi ekonomi baru. Mulai dari pertanian, pertambangan, agribisnis, pengolahan, kerajinan, dan sebagainya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, Solo memiliki potensi ekonomi yang tinggi dari pembangunan infrastruktur serta kerajinan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)-nya, seperti batik, blangkon, keris, dan makanan tradisional.
"Berbagai alternatif pembiayaan dapat digunakan oleh para pelaku usaha, mulai dari perbankan, lembaga pembiayaan, pasar modal, sampai bank wakaf mikro untuk masyarakat yang belum tersentuh lembaga keuangan formal," ujarnya dalam diskusi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Sragen Suroto, Perwakilan Kadin Surakarta Gareng S Haryanto serta beberapa perwakilan ekonom maupun akademisi yang ada di Surakarta, Jumat (4/6/2021).
Diskusi itu membahas potensi ekonomi dan pembangunan Solo Raya dan bagaimana sektor keuangan dapat mendukung dalam pembiayaan sektor produktif.
Menurut Wimboh, hal ini didukung dengan mulai melandainya tren restrukturisasi kredit sektor perbankan di Solo yang menandakan bahwa aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak.
Potensi ini, kata dia, harus berjalan seiring dengan program vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh seluruh pihak agar mobilitas dan aktivitas ekonomi dapat terus bergerak dan menghasilkan efek berganda yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. CM
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, Solo memiliki potensi ekonomi yang tinggi dari pembangunan infrastruktur serta kerajinan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)-nya, seperti batik, blangkon, keris, dan makanan tradisional.
"Berbagai alternatif pembiayaan dapat digunakan oleh para pelaku usaha, mulai dari perbankan, lembaga pembiayaan, pasar modal, sampai bank wakaf mikro untuk masyarakat yang belum tersentuh lembaga keuangan formal," ujarnya dalam diskusi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Sragen Suroto, Perwakilan Kadin Surakarta Gareng S Haryanto serta beberapa perwakilan ekonom maupun akademisi yang ada di Surakarta, Jumat (4/6/2021).
Diskusi itu membahas potensi ekonomi dan pembangunan Solo Raya dan bagaimana sektor keuangan dapat mendukung dalam pembiayaan sektor produktif.
Menurut Wimboh, hal ini didukung dengan mulai melandainya tren restrukturisasi kredit sektor perbankan di Solo yang menandakan bahwa aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak.
Potensi ini, kata dia, harus berjalan seiring dengan program vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh seluruh pihak agar mobilitas dan aktivitas ekonomi dapat terus bergerak dan menghasilkan efek berganda yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. CM
(ars)