Biaya Umrah Bakal Makin Mahal Imbas Banyak Syarat, Diprediksi Capai Rp60 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persyaratan penyelenggaraan umrah 1443 H bisa membuat biaya yang dikeluarkan jamaah meningkat hingga tiga kali lipat. Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Bungsu Sumawijaya menuturkan, dilihat dari situasi dan kondisi, biaya yang dikeluarkan jamaah juga terpengaruh yang awalnya Rp20 juta, mengikuti aturan baru bisa Rp60 juta.
"Akan ada penurunan jamaah, biaya juga jadi tiga kali lipat. Jadi contohnya harga paket yang awalnya 20 juta bisa hampir 60 juta, kita masih ada hidden cost disitu. Pergi misal sakit covid-19 disana, jadi biaya tambahan lagi," kata Bungsu dalam program Market Review IDX Channel, Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Untuk kemungkinan jamaah yang berangkat, pihak AMPHURI mencoba kirim sekitar 1-2 grup untuk tahun ini. Maka itu pihaknya meminta pemerintah Arab Saudi memberi keringanan dalam persyaratan.
Untuk mekanisme pelaksanaan umrah , Bungsu mengatakan, dengan 1-2 grup itu yang akan berangkat adalah pemilik atau petugas travelnya. Hal itu karena untuk melakukan antisipasi bagaimana keadaan dan kondisi untuk jemaah ke depannya.
"Kemungkinan besar seperti kejadian awal pandemi yang berangkat pemilik atau petugas travel, jadi bisa melakukan antisipasi untuk jemaah kedepannya," ujar dia.
Pihak AMPHURI juga melakukan pendampingan yang jelas pada pelaksanaan mulai dari proses pendaftaran hingga balik ke tanah air.
"Hanya memang kita tetap mengharapkan keringanan dari Arab Saudi untuk protokol kesehatan dan prosedur sehingga tidak usah karantina 14 hari di negara transit. Jadi waktu lebih singkat dan segi biaya tidak naik tinggi," pungkasnya.
"Akan ada penurunan jamaah, biaya juga jadi tiga kali lipat. Jadi contohnya harga paket yang awalnya 20 juta bisa hampir 60 juta, kita masih ada hidden cost disitu. Pergi misal sakit covid-19 disana, jadi biaya tambahan lagi," kata Bungsu dalam program Market Review IDX Channel, Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Untuk kemungkinan jamaah yang berangkat, pihak AMPHURI mencoba kirim sekitar 1-2 grup untuk tahun ini. Maka itu pihaknya meminta pemerintah Arab Saudi memberi keringanan dalam persyaratan.
Untuk mekanisme pelaksanaan umrah , Bungsu mengatakan, dengan 1-2 grup itu yang akan berangkat adalah pemilik atau petugas travelnya. Hal itu karena untuk melakukan antisipasi bagaimana keadaan dan kondisi untuk jemaah ke depannya.
"Kemungkinan besar seperti kejadian awal pandemi yang berangkat pemilik atau petugas travel, jadi bisa melakukan antisipasi untuk jemaah kedepannya," ujar dia.
Pihak AMPHURI juga melakukan pendampingan yang jelas pada pelaksanaan mulai dari proses pendaftaran hingga balik ke tanah air.
"Hanya memang kita tetap mengharapkan keringanan dari Arab Saudi untuk protokol kesehatan dan prosedur sehingga tidak usah karantina 14 hari di negara transit. Jadi waktu lebih singkat dan segi biaya tidak naik tinggi," pungkasnya.
(akr)