Strategi Mengejar Potensi Rp2.580 Triliun dari Wisata Kesehatan

Kamis, 26 Agustus 2021 - 06:15 WIB
loading...
A A A
Data dari Healthcare Global menyebutkan, industri tumbuh 10,8% dalam empat tahun terakhir. Ke depan pertumbuhannya diperkirakan mencapai 16% per tahun. Sayangnya, Indonesia belum menikmati kue dari pariwisata medis ini. Perputaran uang di Thailand USD600 juta dari 2,4 juta pelancong yang mengakses wisata kesehatan.

Kemudian, Singapura meraup USD16,7 juta dengan 500.000 pengunjung. Perputaran pariwisata medis di Malaysia mencapai USD350 juta dengan 1,22 juta pengunjung. Indonesia Services Dialogue (ISD) pada 2015 menyebutkan nilai belanja layanan kesehatan orang Indonesia di luar negeri mencapai Rp100 triliun. Jumlah orang yang melakukan itu sekitar 600.000 orang.

Penelitian dari dosen Universitas Sumatera Utara Destanul Aulia mengungkapkan potensi devisa dari wisata kesehatan masyarakat Indonesia di Malaysia sekitar Rp23,646 triliun. Kajian Kemenparekraf tahun lalu menemukan delapan perawatan yang paling diminati orang Indonesia di luar negeri, yakni kosmetik, onkologi, ortopedi, perawatan gigi, operasi tulang belakang, oftalmologi, operasi penurunan berat badan, dan kardiologi.

“Maka, pembelanjaan layanan kesehatan wisatawan Indonesia di luar negeri merupakan salah satu bentuk kebocoran ekonomi dalam sektor wisata. Oleh karena itu, pengembangan wisata kesehatan merupakan sebuah upaya meminimalisasi kebocoran devisa negara dari pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri,” ucap Rizki kepada KORAN SINDO, Rabu (25/8/2021).

Ini juga bagian untuk meningkatkan sumber devisa melalui kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) untuk mendapatkan layanan kesehatan di Tanah Air. Kemenparekraf melakukan beberapa langkah dalam mengembangkan wisata kesehatan ini, yakni penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kemenkes pada 2017. PKS itu diperbaharui pada tahun lalu.



Rizki menerangkan PKS itu diterjemahkan ke dalam rencana aksi nasional (RAN) pengembangan wisata kesehatan pada akhir 2020. Beberapa program prioritasnya antara lain intensifikasi word of mouth (WOM), diversifikasi dan penguatan produk, serta pembentukan dan pengoperasian board atau council. Khusus wisata kebugaran, menurutnya, Kemenparekraf sudah membuat dokumen dengan judul Journey for Healthy Life.

Kota-kota yang dikembangkan untuk wisata ini adalah Bali, Yogyakarta, dan Solo. Indonesia bukannya tidak memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang setara di luar negeri. Semua layanan kesehatan yang diakses masyarakat Indonesia di luar negeri tersedia di Tanah Air. Menurut Rizki, ada mistrust masyarakat Indonesia terhadap kapabilitas layanan dan tenaga kesehatan di negaranya sendiri.

Ini yang mengakibatkan kebocoran ekonomi berlarut-larut. Bayangkan, satu orang Indonesia, terutama dari Medan, Sumatera Utara, ke Penang, Malaysia bisa menghabiskan uang sekitar Rp33,7 juta. Pada 2018 orang Indonesia yang berobat diperkirakan mencapai 699.960 orang atau 58,33% dari total pelancong wisata kesehatan.

Untuk menarik potensi itu, Kemenparekraf merancang konten dan informasi tentang wisata kesehatan untuk menangkal opini negatif layanan kesehatan dalam negeri. Cara ini juga untuk meningkatkan kesadaran tentang kualitas layanan di Indonesia. Ada 15 rumah sakit (RS) yang dipersiapkan sebagai unggulan, antara lain RS Cipto Mangunkusumo, Fatmawati, Gatot Subroto, dan Sanglah Denpasar.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemenparekraf: Literasi...
Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Usaha Parekraf di 24...
Usaha Parekraf di 24 Desa Wisata Dapat Dukungan Pengembangan dari Kemenparekraf
Kemenparekraf-KitaBisa...
Kemenparekraf-KitaBisa Kembangkan Pembiayaan Tanpa Bunga di Pujon Kidul
Taspen Kolaborasi Tumbuhkan...
Taspen Kolaborasi Tumbuhkan Ekonomi Desa Wisata di Kepulauan Nias
PPA dan JIEP Sinergi...
PPA dan JIEP Sinergi Dukung Pengembangan Desa Wisata di Yogyakarta
Desa BRILian Benteng,...
Desa BRILian Benteng, Hidupkan Ekonomi Warga lewat Potensi Lokal
Gandeng MNC Life, Groopy.id...
Gandeng MNC Life, Groopy.id Gelar Seminar Bahas Inflasi Medis
Inflasi Medis Naik 3...
Inflasi Medis Naik 3 Kali Lipat, MNC Life Beri Solusi
Tekan Emisi Karbon 346...
Tekan Emisi Karbon 346 Ton, Pabrik B. Braun di Karawang Operasikan PLTS 1,2 MwP
Rekomendasi
Persada Hospital Malang...
Persada Hospital Malang Berhentikan Oknum Dokter Pelaku Pelecehan Seksual ke Pasien
Hasto Tertawa Usai Jalani...
Hasto Tertawa Usai Jalani Sidang Perdana: Masih Belajar sebagai Terdakwa
Laga Gila 9 Gol! Manchester...
Laga Gila 9 Gol! Manchester United Singkirkan Lyon, Lolos Semifinal
Berita Terkini
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
7 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
7 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
7 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
8 jam yang lalu
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
9 jam yang lalu
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
9 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved