Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang

Sabtu, 04 September 2021 - 22:00 WIB
loading...
Curhat Bos Pakaian Tanah...
Pembeli memilih pakaian di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta. FOTO/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM (PPKM) membuat dunia usaha harus melakukan efisiensi demi bertahan ditengah pandemi Covid-19 . Pengurangan karyawan menjadi pilihan untuk meminimalisir pengeluaran ditengah turunnya pendapatan.

Hal itu dilakukan oleh Siti (48) salah satu bos pakaian di Pasar Tanah Abang yang menjual aneka bahan pakaian. Menurut dia kebijakan syarat bepergian yang diterapkan pemerintah cukup berpengaruh besar terhadap omzet penjualan.

Siti menyebut sebelum pandemi memiliki 12 karyawan untuk menjaga 8 toko. Namun kini, Siti hanya menyisakan 4 karyawan saja untuk mengelola toko tekstil. Padahal, bekerja di dunia tekstil memerlukan tenaga tidak sedikit terlebih di Pasar Tanah Abang menggunakan tenaga manusia untuk membawa dan memindahkan barang.

"Sebelumnya saya punya karyawan 12 sekarang tinggal 4 karena pandemi Covid-19," ujar Siti kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (4/9/2021).



Siti juga melakukan pengurangan gaji terhadap karyawan yang masih bertahan. Hal tersebut disebabkan pemasukan tidak stabil tapi pengeluaran terus berjalan untuk membayar sewa kios, pajak hingga listrik.

"Ya jadi dikurang-kurangi gajinya (karyawan), ada juga karyawan kita kurangi, ya karena tidak ada pemasukan, ya otomatis dikurangi karyawan, jadi yang ada juga (karyawan) di kurangi gajinya," tambahnya.

Meski sudah ada pelonggaran kebijakan terkait di izinkannya beroperasi di pasar, namun hal itu tidak membuat Siti menambah kembali karyawannya. Bahkan menurutnya kebijakan ini dinilai sama saja dengan pemberlakuan PPKM Darurat saat itu. "Belum ada (perubahan), karena kan banyak peraturannya (masuk pasar), jadi belum ada perubahan, sekarang saja masih nombok," kata Siti.

Siti mengatakan, penurunan omset hingga saat ini jika dibandingkan sebelum pandemi anjlok sampai 80-90%. "Turunnya jauh bangat, bisa sampai 90% dibandingkan sebelum pandemi," lanjut Siti.



Hal demikian disebut Siti akibat sulitnya akses masyarakat masuk ke Pasar Tanah Abang. Tidak sampai disitu, sejak masyarakat yang hendak mengakses transportasi umum. Membuka untuk memutar kembali roda ekonomi sulit dirasa Siti jika syarat mengakses moda transportasi umum masih cukup rumit. "Kalau peraturan-peraturan itu juga seharusnya dilonggarin juga lah, kan mempengaruhi juga itu," tutur Siti.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pedagang Tanah Abang...
Pedagang Tanah Abang Mengaku Omsetnya Anjlok 70%, Melemahnya Daya Beli?
Hak Pesangon Karyawan...
Hak Pesangon Karyawan Korban PHK Masih Belum Jelas, Pengusaha Tekstil Buka Suara
Pengusaha Tekstil Ungkap...
Pengusaha Tekstil Ungkap Biang Keladi Penyebab Badai PHK Massal
Pelaku Industri Tekstil:...
Pelaku Industri Tekstil: Saat Ini Trennya Bukan Lagi PHK, Tapi Menutup Pabrik
10 Perusahaan Tekstil...
10 Perusahaan Tekstil yang PHK Karyawan di Awal 2024, Ada 13.800 Karyawan Kena Dampak
Pengusaha Tekstil Pasrah,...
Pengusaha Tekstil Pasrah, Upah Buruh Harus Naik Tahun Depan Saat Industri Lesu
Platform Ini Dorong...
Platform Ini Dorong Pedagang Pasar Tanah Abang Mulai Melek Digital
Pasar Tanah Abang Sepi,...
Pasar Tanah Abang Sepi, Partai Perindo: Kalau Tak Mau Beradaptasi, seperti Dinosaurus Punah
TikTok Shop Ditutup,...
TikTok Shop Ditutup, Omzet Pedagang Tanah Abang Mulai Naik
Rekomendasi
Kejagung Serahkan Dokumen...
Kejagung Serahkan Dokumen Kasus Direktur JakTV ke Dewan Pers
Belajar Tanpa Batas,...
Belajar Tanpa Batas, Peran Platform Digital Penting dalam Pelatihan Guru
Pohon Tumbang, Rekayasa...
Pohon Tumbang, Rekayasa Lalin Diterapkan di Tol Jagorawi Akses Keluar Karanggan KM 24
Berita Terkini
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
1 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
2 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
2 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
2 jam yang lalu
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
3 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
3 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved