Potensi Keuangan Syariah Indonesia 5 Besar Dunia di Bawah UEA Bikin Wapres Pede

Rabu, 22 September 2021 - 15:51 WIB
loading...
Potensi Keuangan Syariah Indonesia 5 Besar Dunia di Bawah UEA Bikin Wapres Pede
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin optimistis bahwa Indonesia akan menjadi pemain utama dalam keuangan syariah dunia. Apa pasalnya?. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres ) Maruf Amin optimistis bahwa Indonesia akan menjadi pemain utama dalam keuangan syariah dunia. Pasalnya begitu besar potensi yang dimiliki Indonesia dalam keuangan syariah.

“Mengingat besarnya potensi Indonesia, saya yakin bahwa posisi Indonesia sekarang ini masih sangat mungkin untuk meningkat lagi, bahkan menjadi pemain utama industri keuangan syariah dunia,” katanya dikutip dari siaran pers Setwapres, Rabu (22/9/2021).



Potensi industri keuangan syariah nasional yang besar terlihat dari laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020. Dimana Indonesia masuk lima besar negara dari 135 negara berdasarkan nilai asetnya yang mencapai USD 3 miliar, di bawah Arab Saudi (USD 17 miliar), Iran (USD 14 miliar), Malaysia (USD10 miliar), dan Persatuan Emirat Arab (USD3 miliar).

Selain itu Maruf juga mengungkapkan, bahwa sektor industri produk halal juga terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional selama pandemi covid-19. Pasalnya pertumbuhan sektor utama halal value chain (HVC) tetap tumbuh positif dan berada di atas pertumbuhan PDB nasional.

“Pertumbuhan sektor HVC pada tahun 2020 mencapai -1,72%, lebih baik dibandingkan PDB Indonesia yang tumbuh -2,07%. Permintaan pasar atas komoditas pangan selama pandemi terus membaik, terutama aktivitas sektor usaha HVC di sektor pertanian dan makanan halal. Sebanyak 24% dari aktivitas usaha nasional ditopang oleh pasar sektor HVC,” ungkapnya.

Nilai ekspor bahan makanan halal Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 15% dari nilai ekspor makanan halal global, atau sebesar ± USD 30 miliar dari total ekspor global sebesar ± USD 200 miliar. Pada tahun 2020, nilai ekspor bahan makanan halal Indonesia tumbuh sebesar 17% dari nilai ekspor global, atau sebesar ± USD 34 miliar dari total nilai ekspor global sebesar ± USD 200 miliar.

“Bank Indonesia menyampaikan, bahwa pertumbuhan sektoral ini diperkuat oleh peningkatan konsumsi belanja masyarakat secara daring pada produk-produk halal, yang didominasi produk fesyen muslim dan kosmetik halal,” ujarnya.



Maruf pun berharap potensi ini dapat ditangkap oleh para pelaku ekonomi nasional dengan berkolaborasi membangkitkan perekonomian rakyat.

“Dengan potensi yang kita miliki dan usaha serta kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah akan mampu membangkitkan ekonomi rakyat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)