Wall Street Dibuka Menguat, Investor Tunggu Kabar Utang AS

Kamis, 30 September 2021 - 06:01 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Menguat,...
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat usai mengalami rebound pada perdagangan Rabu (29/9/2021) malam. Para pelaku pasar masih cenderung 'wait and see' memantau kabar kelanjutan regulasi peningkatan plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) dibuka menguat di 34.360,08 dari penutupan sebelumnya di 34.299,99. Hingga Kamis dini hari pukul 01:04 WIB, DJI naik (0,47%) di 34.459,53.

S&P 500 (SPX) dibuka naik di 4.367,80 dari penutupan lalu di 4.352,63. Pukul 01:06 WIB, SPX bergerak menguat (0,38%) di 4.369,10. Sejumlah emiten top gainers yakni: Dollar Tree (16,03%), Cimarex Energy (4,40%), dan Cabot Oil&Gas (4,24%). Nasdaq 100 (NDX) dibuka melesat di 14.835,51 dari penutupan kemarin di 14.770,30. Pukul 01:08 WIB, NDX naik (0,14%) di 14.791,03.



Sebelumnya, pejabat bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Philadelphia Patrick Harker menegaskan, dirinya bakal mendukung keputusan untuk memulai mengurangi pembelian obligasi (tapering off) pada November mendatang.

Terkait kebijakan plafon utang pemerintah, sejumlah politisi Demokrat terus mendorong agar kebijakan kenaikan ambang batas utang dapat segera disahkan.

Apabila terjadi, hal ini disinyalir dapat menjaga potensi gagal bayar beban pengeluaran dan belanja pemerintah. Namun, langkah tersebut dijegal para pejabat Republik yang bersikukuh menolak usulan tersebut.

Bahkan, Menteri Keuangan AS Janet Yellen sempat memberi batas waktu hingga 18 Oktober terkait kejelasan hal tersebut yang saat ini masih dibahas di tingkat anggota dewan.



Ketua DPR AS Nancy Pelosi menegaskan bahwa pihaknya bakal melakukan rapat legislasi terkait hal tersebut. Namun, dirinya masih belum berkomentar terkait rincian voting anggota dewan.

"Kepercayaan dan penghargaan penuh dari pemerintah Amerika Serikat tidak seharusnya dipertanyakan. Kami tidak akan membiarkan langkah ekstrem para pejabat Partai Republik yang kurang peka terhadap nasib rakyat dan justru membawa ekonomi kita menjadi terpuruk," kata politisi Demokrat itu.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1369 seconds (0.1#10.140)