Sesalkan Kenaikan Pajak, Ekonom: Harusnya Maksimalkan Stimulus!

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 16:08 WIB
loading...
Sesalkan Kenaikan Pajak,...
Kementerian Keuangan diharapkan memaksimalkan stimulus untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, bukannya kenaikan pajak yang akan memberatkan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kesepakatan pemerintah dan DPR untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai ( PPN ) menjadi 11% mulai tahun depan menyisakan pertanyaan dari kalangan ekonom. Pasalnya, kenaikan pajak itu berpotensi mengerem konsumsi dan membuat pertumbuhan ekonomi tidak maksimal.



"Pertumbuhan konsumsi akan tertahan, kemudian lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pun tidak bisa maksimal," kata Ekonom sekaligus Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (1/10/2021).

Padahal, kata dia, tahun depan diharapkan menjadi tahun pemulihan ekonomi nasional dengan terkendalinya pandemi Covid-19. Seharusnya, tegas dia, pada tahun depan pemerintah justru memaksimalkan stimulus sehingga bisa mendorong perekonomian agar bisa tumbuh lebih tinggi. "Jadi harusnya mengurangi pajak, bukan malah (PPN) ditambah 1% jadi 11%," cetusnya.

Dalam masa krisis akibat pandemi ini, lanjut Piter, salah satu upaya untuk memulihkan ekonomi adalah dengan memberikan berbagai stimulus, termasuk stimulus pajak.



"Jadi bukan sebaliknya menambah beban pajak yang akan menahan pertumbuhan ekonomi. Kenaikan tarif PPN seharusnya baru dilakukan ketika perekonomian sudah normal dan dunia usaha sudah stabil, itu baru akan terjadi paling cepat tahun 2023," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
Pajak Air Tanah, Siapa...
Pajak Air Tanah, Siapa yang Wajib Bayar dan Bagaimana Cara Hitungnya?
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
Pajak Alat Berat di...
Pajak Alat Berat di Jakarta: Siapa yang Kena dan Berapa Tarifnya?
Penerapan Pajak Rokok...
Penerapan Pajak Rokok di Jakarta, Ini Dampaknya bagi Pendapatan Daerah
PBJT atas Jasa Parkir...
PBJT atas Jasa Parkir di Jakarta, Ini Ketentuan Baru yang Perlu Diketahui
GP Ansor Dorong Pemerintah...
GP Ansor Dorong Pemerintah Bentuk Badan Penerimaan Negara
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Rekomendasi
5 Fakta Menarik di Balik...
5 Fakta Menarik di Balik Keputusan Ruben Onsu Menjadi Mualaf
Curhat Pilu Paula Verhoeven...
Curhat Pilu Paula Verhoeven Bertemu Anak hanya 2 Jam saat Lebaran
Kisah Keluarga Nabi...
Kisah Keluarga Nabi SAW : Merayakan Idulfitri dengan Makan Gandum Basi
Berita Terkini
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
3 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
3 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
5 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
7 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
7 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Efisiensi,...
Indonesia Efisiensi, Singapura Bagi-bagi Dolar dan Diskon Pajak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved