Budidaya Belatung yang Bawa Untung, Bisa Raup Rp8 Juta per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Budidaya maggot atau belatung bagi kebanyakan orang mungkin terkesan geli dan menjijikan. Tapi jangan salah, usaha budidaya maggot juga mampu menghasilkan pundi-pundi uang yang cukup besar.
Seperti pengalaman Akbar, pemilik usaha Maggot Putra Tangerang yang mampu menghasilkan maggot berton-ton dan untung jutaan rupiah dalam sehari. Walaupun tidak punya keahlian dan latar belakang pembudidaya, Akbar mampu mengembangkan usahanya dari melihat peluang di masa pandemi Covid-19. Selain itu, industri ini dapat membantu mengurangi jumlah limbah sampah pasar dan rumahan. Terlebih, usaha ini juga mudah dilakukan di rumah secara mandiri.
Sebelum merintis usaha maggot, pria berusia 31 tahun ini bercerita bahwa dirinya memiliki usaha event organizer (EO) dan percetakan. Namun, karena adanya pandemi yang menyebabkan kebiasaan orang berubah, ditambah pembatasan mobilitas, Akbar pun banting setir beralih profesi.
“Selama enam bulan ini saya coba riset, salah satunya adalah ekonomi pangan dan ekonomi kesehatan. Nah, ekonomi pangan ini salah satunya adalah budidaya maggot karena maggot itu adalah pakan ternak,” katanya seperti dikutip dalam kanal youtube Asumsi, Sabtu (9/10/2021).
Dia menjelaskan, maggot ini beda dengan belatung pada umumnya. Maggot yang dia produksi adalah berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang tidak mengandung penyakit sehingga cocok untuk dijadikan pakan ternak.
Lebih lanjut, Akbar memaparkan bahwa dalam kembangbiak maggot, lalat BSF memiliki siklus sendiri yang mau tidak mau saatnya larva lalat sudah menjadi larva dewasa harus segera dipanen agar tidak menjadi lalat lagi.
“Lalat ini punya siklus sendiri, yang mau tidak mau, di hari itu, ketika siklus ini lewat, ya akan lewat gitu aja. Dalam artiannya ketika maggot umur 15 hari sampai 18 hari tuh udah oke menjadi sumber protein. Tapi ketika sudah lewat 20 hari, itu akan menjadi pre-pupa yang akhirnya nanti akan menjadi lalat,” terangnya.
Lihat juga foto: Melihat Rumah Budidaya Ulat Maggot di Kelurahan Kuningan Barat
Dalam memperluas jaringan pasar, dia mencoba untuk melakukan promosi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube. Dari promosi tersebut, banyak orang semakin mengenal dan akhirnya menambah pesanan.
Seperti pengalaman Akbar, pemilik usaha Maggot Putra Tangerang yang mampu menghasilkan maggot berton-ton dan untung jutaan rupiah dalam sehari. Walaupun tidak punya keahlian dan latar belakang pembudidaya, Akbar mampu mengembangkan usahanya dari melihat peluang di masa pandemi Covid-19. Selain itu, industri ini dapat membantu mengurangi jumlah limbah sampah pasar dan rumahan. Terlebih, usaha ini juga mudah dilakukan di rumah secara mandiri.
Sebelum merintis usaha maggot, pria berusia 31 tahun ini bercerita bahwa dirinya memiliki usaha event organizer (EO) dan percetakan. Namun, karena adanya pandemi yang menyebabkan kebiasaan orang berubah, ditambah pembatasan mobilitas, Akbar pun banting setir beralih profesi.
“Selama enam bulan ini saya coba riset, salah satunya adalah ekonomi pangan dan ekonomi kesehatan. Nah, ekonomi pangan ini salah satunya adalah budidaya maggot karena maggot itu adalah pakan ternak,” katanya seperti dikutip dalam kanal youtube Asumsi, Sabtu (9/10/2021).
Dia menjelaskan, maggot ini beda dengan belatung pada umumnya. Maggot yang dia produksi adalah berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang tidak mengandung penyakit sehingga cocok untuk dijadikan pakan ternak.
Lebih lanjut, Akbar memaparkan bahwa dalam kembangbiak maggot, lalat BSF memiliki siklus sendiri yang mau tidak mau saatnya larva lalat sudah menjadi larva dewasa harus segera dipanen agar tidak menjadi lalat lagi.
“Lalat ini punya siklus sendiri, yang mau tidak mau, di hari itu, ketika siklus ini lewat, ya akan lewat gitu aja. Dalam artiannya ketika maggot umur 15 hari sampai 18 hari tuh udah oke menjadi sumber protein. Tapi ketika sudah lewat 20 hari, itu akan menjadi pre-pupa yang akhirnya nanti akan menjadi lalat,” terangnya.
Lihat juga foto: Melihat Rumah Budidaya Ulat Maggot di Kelurahan Kuningan Barat
Dalam memperluas jaringan pasar, dia mencoba untuk melakukan promosi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube. Dari promosi tersebut, banyak orang semakin mengenal dan akhirnya menambah pesanan.