Moderna Bakal Guyur 1 Miliar Dosis Vaksin ke Negara Berpendapatan Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Moderna Inc menargetkan akan memasok satu miliar dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah pada 2022. Rencana tersebut menjadi bagian dari dua hingga tiga miliar dosis yang diperkirakan bakal diproduksi Moderna tahun depan.
"Hingga saat ini, lebih dari 250 juta orang telah divaksinasi di seluruh dunia menggunakan vaksin Moderna. Namun, kami menyadari bahwa akses terhadap vaksin (di sejumlah negara) masih menjadi tantangan beberapa belahan dunia," kata CEO Stephane Bancel dalam sebuah postingan di website resmi perusahaan, dikutip dari Reuters, Senin (11/10/2021).
Sebelumnya, pada Kamis lalu (7/10/2021), Moderna mengumumkan rencana investasi perusahaan senilai USD500 juta di Afrika untuk membangun pabrik farmasi. Manajemen menargetkan akan memproduksi 500 juta dosis vaksin mRNA setiap tahunnya, termasuk proses vaksinasi serentak.
Perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus memasok hingga 500 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh fasilitas COVAX pada kuartal IV-2021 hingga 2022.
"Kami berkomitmen untuk terus memacu produksi kami dan memperluas pasokan lebih jauh sampai vaksin kami tidak lagi dibutuhkan di negara-negara berpenghasilan rendah," tandas Bancel.
"Hingga saat ini, lebih dari 250 juta orang telah divaksinasi di seluruh dunia menggunakan vaksin Moderna. Namun, kami menyadari bahwa akses terhadap vaksin (di sejumlah negara) masih menjadi tantangan beberapa belahan dunia," kata CEO Stephane Bancel dalam sebuah postingan di website resmi perusahaan, dikutip dari Reuters, Senin (11/10/2021).
Sebelumnya, pada Kamis lalu (7/10/2021), Moderna mengumumkan rencana investasi perusahaan senilai USD500 juta di Afrika untuk membangun pabrik farmasi. Manajemen menargetkan akan memproduksi 500 juta dosis vaksin mRNA setiap tahunnya, termasuk proses vaksinasi serentak.
Perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus memasok hingga 500 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh fasilitas COVAX pada kuartal IV-2021 hingga 2022.
"Kami berkomitmen untuk terus memacu produksi kami dan memperluas pasokan lebih jauh sampai vaksin kami tidak lagi dibutuhkan di negara-negara berpenghasilan rendah," tandas Bancel.
(uka)