BKPM Susun Road Map Industri Alat Kesehatan di Tanah Air

Rabu, 03 Juni 2020 - 07:39 WIB
loading...
BKPM Susun Road Map Industri Alat Kesehatan di Tanah Air
BKPM dengan Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB) membahas peta jalan (road map) pengembangan ekosistem industri alat-alat kesehatan dan laboratorium. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkoordinasi dengan Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB) untuk memetakan peluang serta kekuatan industri alat-alat kesehatan dan laboratorium (alkeslab) di tanah air.

Juru Bicara BKPM, Tina Talisa mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan empat kali pertemuan dengan GAKESLAB untuk membahas peta jalan (road map) pengembangan ekosistem alkeslab. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan daya saing dengan cara memastikan kemudahan perizinan, menyusun rencana fasilitas yang dapat diberikan, infrastruktur hingga hak paten produk-produk yang dihasilkan.

“Target, jangka pendek tentunya terkait penanganan Covid-19. Sedangkan, jangka menengah terkait industri yang sudah siap membangun pabrikan di Indonesia sejak 5-10 tahun yang lalu. Dan jangka panjang tentang bagaimana pengusaha dapat bersinergi dengan peneliti dan akademisi dari universitas serta lembaga penelitian agar hasil penelitian bisa dikembangkan ke skala industri,” kata Tina dalam keterangan persnya, Selasa (2/6/2020).

Sementara itu, Sekjen GAKESLAB Randy H. Teguh mengapresiasi langkah BKPM untuk mengawal pengembangan industri alkeslab tanah air. Bagi GAKESLAB, tujuan yang ingin dicapai adalah kemandirian kesehatan nasional secara bertahap sampai tahun 2024 dengan mengedepankan keamanan, mutu, dan kinerja alkeslab.

“GAKESLAB sedang menyusun lebih detail soal produk-produk apa saja yang siap diproduksi pengusaha nasional, termasuk produk-produk apa yang dapat dikembangkan oleh perusahaan besar atau Penanaman Modal Asing (PMA) agar bisa menarik investor berproduksi di Indonesia. Kami juga menginventarisir jumlah dan kesiapan industri, agar para pengusaha yang semula adalah importir dan distributor dapat berubah menjadi produsen,” jelas Randy.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2802 seconds (0.1#10.140)