PPKM Kian Longgar, Disiplin Prokes Jadi Kunci Keamanan Aktivitas Dunia Usaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong disiplin protokol kesehatan dunia usaha di tengah pelonggaran aktivitas PPKM. Disiplin prokes menjadi kunci dunia usaha lebih aman beraktivitas.
"Disiplin prokes ini penting untuk terus dilaksanakan untuk mendukukung aktivitas dunia usaha seperti pabrik hingga perkantoran," ujar Direktur Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali di acara diksusi virtual yang diadakan Lifebuoy dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Pandemi Terkendali, Acara Keagamaan dan Liburan Harus Tetap Menerapkan Prokes Ketat
Menurut dia disiplin prokes harus terus digaungkan oleh dunia usaha agar pekerja tidak lengah. Pengawasan ketat dan memupuk kesadaran juga perlu dilakukan pihak manajemen agar disiplin prokes bisa dilakukan selaras dan seimbang.
Tidak hanya dunia usaha, disiplin prokes juga perlu diterapkan di pasar, swalayan hingga pusat perbelanjaan untuk mencegah penularan Covid-19. Pihaknya juga meminta pasar hingga mal memastikan tersedianya akses cuci tangan yang bersih dan nyaman.
"Pasar, swalayan dan pusat perbelanjaan wajib menerapkan disiplin prokes, tentu juga dengan memastikan tersedianya akses cuci tangan," kata dia.
Ia pun mengingatkan, euforia pelonggaran aktivitas ekonomi jangan sampai lengah dan tetap disiplin prokes. Imran menyampaikan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun tidak boleh berhenti jika pandemi Covid-19 berakhir. Selain mencegah penularan Covid-19, kebiasaan ini juga dapat mencegah terjadinya diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hepatitis, dan tifoid.
Berdasarkan survei Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Nielsen pada kuartal II-2021 menyatakan 78 persen dari 2.000 responden mencuci tangan dengan sabun. Angka ini meningkat dibanding survei serupa pada kuartal IV-2020 (69,3 persen) dan kuartal III-2020 (72,1 persen).
"Disiplin prokes ini penting untuk terus dilaksanakan untuk mendukukung aktivitas dunia usaha seperti pabrik hingga perkantoran," ujar Direktur Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali di acara diksusi virtual yang diadakan Lifebuoy dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Pandemi Terkendali, Acara Keagamaan dan Liburan Harus Tetap Menerapkan Prokes Ketat
Menurut dia disiplin prokes harus terus digaungkan oleh dunia usaha agar pekerja tidak lengah. Pengawasan ketat dan memupuk kesadaran juga perlu dilakukan pihak manajemen agar disiplin prokes bisa dilakukan selaras dan seimbang.
Tidak hanya dunia usaha, disiplin prokes juga perlu diterapkan di pasar, swalayan hingga pusat perbelanjaan untuk mencegah penularan Covid-19. Pihaknya juga meminta pasar hingga mal memastikan tersedianya akses cuci tangan yang bersih dan nyaman.
"Pasar, swalayan dan pusat perbelanjaan wajib menerapkan disiplin prokes, tentu juga dengan memastikan tersedianya akses cuci tangan," kata dia.
Ia pun mengingatkan, euforia pelonggaran aktivitas ekonomi jangan sampai lengah dan tetap disiplin prokes. Imran menyampaikan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun tidak boleh berhenti jika pandemi Covid-19 berakhir. Selain mencegah penularan Covid-19, kebiasaan ini juga dapat mencegah terjadinya diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hepatitis, dan tifoid.
Berdasarkan survei Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Nielsen pada kuartal II-2021 menyatakan 78 persen dari 2.000 responden mencuci tangan dengan sabun. Angka ini meningkat dibanding survei serupa pada kuartal IV-2020 (69,3 persen) dan kuartal III-2020 (72,1 persen).
(nng)