Erick Thohir Pastikan Petani Dapat Manfaat dari Program Makmur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan program Makmur yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani Tanah Air.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, gotong royong menjadi kunci utama untuk keluar dari kesenjangan sosial. Karena itu, pemerintah melalui perusahaan negara juga ikut melakukan langkah intervensi. Salah satunya menyediakan program Makmur.
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri. Kita harus gotong royong, apalagi Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," ujar Erick, Sabtu (6/10/2021).
Program Makmur menjadi ekosistem penghubung antara petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non-subsidi.
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektare, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, Bapak-Bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem. Di situ ada penyuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup. Ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
Program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
Program pun diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Makmur seluas 50.000 hektare.
Komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, gotong royong menjadi kunci utama untuk keluar dari kesenjangan sosial. Karena itu, pemerintah melalui perusahaan negara juga ikut melakukan langkah intervensi. Salah satunya menyediakan program Makmur.
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri. Kita harus gotong royong, apalagi Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," ujar Erick, Sabtu (6/10/2021).
Program Makmur menjadi ekosistem penghubung antara petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non-subsidi.
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektare, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, Bapak-Bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem. Di situ ada penyuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup. Ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
Program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
Program pun diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Makmur seluas 50.000 hektare.
Komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.
(uka)