Profesor Amerika Sebut Pasca-Pandemi Orang-orang Kaya Kian Dipajaki

Kamis, 21 Oktober 2021 - 15:38 WIB
loading...
Profesor Amerika Sebut Pasca-Pandemi Orang-orang Kaya Kian Dipajaki
Jurang ketidakadilan sosial bakal menjadi dasar pemerintah menaikkan pajak orang-orang kaya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Profesor Northwestern University Amerika Serikat sekaligus pakar marketing modern, Philip Kotler, mengemukakan empat skenario terhadap kondisi perekonomian dunia pada era pasca-pandemi atau post-covid.

Pertama, ekonomi dunia diyakini bakal kembali seperti biasa dengan tingkat pertumbuhan yang moderat mengingat kasus harian Covid-19 semakin menurun.

"Saat ini ketika kondisi Covid-19 menurun, ada asumsi bahwa kondisi ekonomi kita bakal kembali normal seperti biasa, orang-orang mulai bekerja kembali di kantor dan pabrik, dan ekonomi tumbuh seperti biasa dengan skala yang moderat," katanya dalam World Marketing Forum (WMF) 2021 dengan tema 'Technology for Humanity and Productivity For Happiness' secara virtual, Kamis (21/10/2021).



Skenario kedua, menurut penulis buku M 3.0, M 4.0, dan M 5.0 ini, kondisi ekonomi dunia dinilai memasuki era adaptasi kebiasaan baru dengan sejumlah perubahan. Dengan demikian, sebagian populasi diproyeksi bakal mengalami perubahan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tingkatan yang cepat dan skala yang besar.

Kondisi yang ketiga, Kotler menilai bahwa perekonomian dunia bakal lebih fokus terhadap upaya mengatasi masalah ketidakadilan sosial yang telah ditimbulkan sejak lama dan semakin bertambah di era pandemi.

Dirinya menilai bahwa gap atau kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin di dunia menjadi begitu lebar saat pandemi mewabah. Beberapa negara mengalami pemutusan hubungan kerja, bertambahnya pengangguran, dan terbatasnya subsidi negara untuk sosial ketika anggaran untuk kesehatan lebih diprioritaskan.

"Kemungkinan ketiga, kondisi perekonomian dunia bakal lebih tertuju terhadap kondisi ketidakadilan sosial yang berkembang dan membesar saat kondisi pandemi," tuturnya.



Kondisi demikian, terang Kotler, dapat membuat pemerintah negara-negara di dunia dimungkinkan meningkatkan pendapatan pajak mereka untuk kalangan orang-orang kaya.

Sebagai skenario yang terakhir, Kotler menilai saat ini dunia tengah menghadapi tantangan krisis iklim. Dirinya menyebut perekonomian dunia bakal berkiblat terhadap arah baru yang lebih memiliki keberpihakkan terhadap lingkungan. Sebagian populasi diproyeksikan akan mengurangi tingkat konsumsi mereka di bidang yang justru semakin memperparah iklim global.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1945 seconds (0.1#10.140)