Menumbuhkan UMKM Melalui Penjaminan

Rabu, 27 Oktober 2021 - 16:28 WIB
loading...
A A A
Sudah ada yang naik kelas?
Sejauh ini masih belum terdata. Tapi kami berupaya langkah selanjutnya yaitu bagaimana web umkmlayak.go.id ini bisa terkoneksi dengan perbankan, marketplace. Ini bisa jadi sumber target pasarnya perbankan.

Apa yang dilakukan ketika ditunjuk menjadi direktur utama?
Transformasi yang saya lakukan terkait tiga hal yaitu rasionalisasi produk, cost efficiency, dan superior services. Rasionalisasi produk itu untuk melihat profitabilitas produk. Dari profitabilitas produk, maka akan diketahui produk mana yang seharusnya dikembangkan maupun yang dihentikan dulu.

Kalau superior services itu berangkat dari konsep laporan keuangan ada pendapatan, biaya, dan laba. Intinya, bagaimana mendapatkan pendapatan yang maksimal. Saya ingin setiap produk bisa memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan.

Apa saja produk penjaminan dari Jamkrindo?
Kita memiliki banyak produk penjaminan seperti KUR, Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN), Kontra Bank Garansi dan Suretyship, Kredit Konsumtif, Penjaminan produktif non KUR dan non KMK PEN. Untuk yang non KUR dan non KMK PEN ini contohnya kredit mikro, konstruksi, dan umum. Kalau kredit mikro masuknya komersial, beda dengan KUR UMKM lebih di batasan plafon dan bunga.

Produk mana yang paling visible?
Sampai saat ini masih program pemerintah yaitu KUR dan KMK PEN. Tetapi kalau produk kami secara keseluruhan, saat ini profitabilitasnya sudah positif.

Berapa marketshare Jamkrindo saat ini?
Sekarang market kita 99%.

Di masa pandemi, sejauh mana kinerja Jamkrindo?
Hasilnya positif. Laba tumbuh sekitar 97% year on year (yoy) di Agustus 2021. Kalau profitnya tahun ini sekitar Rp554 miliar sampai September. Secara year on year (yoy) September 2020 itu labanya sekitar Rp300,8 miliar. Mayoritas ditopang oleh KUR dan KMK PEN.

Dari jumlah debitur yang dijamin Jamkrindo, sampai Agustus 2021 sekitar 2,9 juta UMKM dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 3,2 juta orang. Jumlah kredit atau volume penjaminan yang sudah kita jamin sekitar Rp100,5 triliun. Jika diakumulasikan sejak 2007 saat KUR diluncurkan, total 22 juta UMKM yang sudah dijamin dengan penyerapan tenaga kerja melebihi 31 juta orang. Nilai total yang sudah disalurkan sekitar Rp513 triliun. Ini dilihat dari jumlah debitur atau penyaluran yang jadi ukuran, bukan outstanding-nya.

Apa yang membedakan dengan asuransi?
Sebetulnya konsep bisnisnya adalah tripartite. Ada perbankan, debitur UMKM, dan Jamkrindo. Sifatnya itu business to business, to customer (B to B to C). Jadi, Jamkrindo menjamin kepada pihak perbankan, tidak langsung kepada UMKM-nya. Inilah bedanya konsep di asuransi. Mereka B to C, langsung ke konsumennya.

Bagaimana pembagian fungsi, strategi, dan kolaborasi dengan perusahaan lain dalam holding Indonesia Financial Group (IFG)?
Holding IFG juga memiliki program transformasi terkait manajemen risiko, tata kelola yang lebih governance. Makanya sejalan dengan rencana awal saya di sini, kemudian dibentulkan komite manajemen risiko, komite aktuaria, komite investasi, komite produk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2113 seconds (0.1#10.140)