Menumbuhkan UMKM Melalui Penjaminan

Rabu, 27 Oktober 2021 - 16:28 WIB
loading...
A A A
Kolaborasi di dalam holding ini ada lima strategic issues yaitu terkait bisnis, investasi, proses bisnis, SDM, dan sharing fasilitas. Termasuk juga dari aspek pricing strategy, product bundling.

Di bawah holding ini kita lengkap, misalnya kami berikan penjaminan kredit non KUR untuk UMKM, nanti dari yang lain bisa ada produk asuransi jiwa dari IFG life, asuransi umum Jasindo, dan lainnya. Ini sudah mulai dijalankan. Jadi ibaratnya konsorsium di satu nasabah yang sama ada berbagai produk jaminan seperti jaminan kredit, asuransi jiwa. One stop service.

Demikian juga dari sisi investasi. Selama ini dilakukan sendiri-sendiri. Begitu dikoordinir holding, kita memiliki bargaining position yang lebih kuat ke market. Sekarang ini total aset holding kurang lebih sudah Rp100 triliun, menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kemudian dari sisi bisnis juga lebih efisien, karena ada proses otomasi, digitalisasi.

Bagaimana berkompetisi dengan perusahaan penjamin yang lain?
Kalau dari sisi produk relatif sama dengan perusahaan penjamin yang swasta, seperti Sinar Mas. Pemain lain, di daerah, pemerintah daerah juga boleh punya Jamkrida. Memang ada kompetisi, tetapi kalau dalam penjaminan yang diaturnya adalah gearing ratio. Jadi modal yang dimiliki diatur sesuai ketentuan Peraturan OJK, untuk penjaminan produktif itu maksimal 20 kali dari modal. Industri ini memang mensyaratkan kecukupan modal yang kuat, mengingat risikonya besar dalam penjaminan tadi.

Apa harapan ke depan terhadap UMKM, setelah pandemi Covid-19 mulai menurun?
Ini merupakan bentuk koordinasi lintas sektoral yang sangat baik antara Kemenko perekonomian, kementerian keuangan, kementerian koperasi UKM, dan otoritas. Adanya perpanjangan relaksasi ini sampai 2023 merupakan bentuk keberpihakan kepada UMKM. Artinya, kita meyakini dengan relaksasi ini akan membuat UMKM bangkit.

Di era industri 4.0 bagaimana Jamkrindo meningkatkan skill manajemen risiko?
Kita menyadari digitalisasi membawa banyak perubahan di seluruh sendi kehidupan. Cara berbisnis, prosesnya, juga berubah. Ini merupakan suatu hal mutlak yang harus dipersiapkan. Makanya di dalam holding IFG ada konsep fundamental yaitu peningkatan digital capabilities. Di Jamkrindo, ada di superior services. Kita sudah mulai menyiapkan bagaimana nasabah bisa mengakses Jamkrindo secara digital melalui aplikasi mobile, sudah diujicoba dari beberapa waktu lalu, khususnya bagi nasabah non KUR dan non KMK PEN.

Bagaimana perusahaan berkontribusi ke pemegang saham dalam hal profit, di sisi lain ada program untuk membantu UMKM. Bagaimana menyeimbangkan dua hal ini?
Kontribusi dari program penugasan pemerintah ini masih positif, justru memberikan kontribusi yang besar dari sisi volumenya. Tetapi juga merupakan tantangan bagi kami di industri penjaminan dalam meningkatkan kapabilitas sehingga mampu membuat inovasi penjaminan untuk produk yang lain. Bersama perbankan, kita mencoba melakukan penjaminan UMKM yang bisnisnya sudah ekspor, dan lainnya.
(ynt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)