ALFI Dorong Perusahaan Logistik Rebut Peluang Pasar Asia Pasifik

Kamis, 28 Oktober 2021 - 07:15 WIB
loading...
ALFI Dorong Perusahaan Logistik Rebut Peluang Pasar Asia Pasifik
Perusahaan logistik dipacu agar mampu memperluas jaringan hingga tembus kawasan Asia-Pasifik. Foto/Dok SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menggenjot perusahaan logistik agar mampu memperluas jaringan hingga tembus kawasan Asia-Pasifik. Pasalnya, peluang pasar logistik Asia Pasifik sangat besar melampaui USD130 miliar.

Langkah menembus Asia Pasifik juga dapat memberikan manfaat baik bagi perusahaan itu sendiri maupun negara seperti meningkatkan daya saing, kinerja usaha, bahkan mampu menambah pendapatan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ALFI yang mengangkat tema "Menangkap Peluang Bisnis di Asia Pasifik di Era New Opportunity", mengajak para pengusaha logistik untuk mengambil peluang yang ada di depan mata.

"Peluang bisnis logistik di kawasan Asia Pasifik saat ini mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku logistik nasional," kata Yukki, dikutip pada Kamis (28/10/2021).



Menurut dia, langkah ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang bukan saja lewat program pemerintahan antar-pulau, melainkan sektor ekspor dan impor. Adapun Asia Pasifik dipilih lantaran kawasan tersebut merupakan salah satu negara yang cepat pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19.

"Asia pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat secara global. Pasar logistik di Asia Pasifik diperkirakan mencapai USD130,18 miliar per tahun dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6 persen," paparnya.

Yukki menegaskan, ALFI akan memacu seluruh perusahaan logistik nasional untuk dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kinerja usahanya. Dengan begitu, lanjut dia, para pelaku bisnis diharapkan mampu bersaing di dalam negeri maupun di tingkat global.

"ALFI akan terus mendorong para pelaku jasa logistik nasional untuk siap meningkatkan new opportunity melalui adaptasi, inovasi, kolaborasi dan peningkatan SDM-nya," urainya.



Yukki menambahkan, kinerja logistik nasional akan semakin meningkat di masa mendatang dengan adanya penerapan National Logistic Ecosystem (NLE) yang akan juga membuat proses delivery order atau DO kegiatan ekspor-impor akan semakin cepat.

Dia bahkan menyebutkan saat ini biaya logistik nasional telah mengalami penurunan. Dalam perhitungan yang dibuat ALFI, biaya logistik sudah turun ke angka 21,3% dari produk domestik bruto (PDB). Sebelumnya, disebutkan biaya logistik nasional berkisar 23-24% dari PDB. "Kalau kita bicara mengenai biaya logistik, saya yakin Indonesia sudah jauh lebih baik. Menurut perhitungan kami adalah 21,3%," pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)