Ah Keren! Cewek Cantik Ini Andalkan Medsos Kembangkan Bisnis Becaknya

Jum'at, 12 November 2021 - 09:00 WIB
loading...
Ah Keren! Cewek Cantik Ini Andalkan Medsos Kembangkan Bisnis Becaknya
Jaime Chapman Head Pineapple Pedicabs. Foto/pineapplepedicabs.com
A A A
JAKARTA - Media sosial jadi kunci sukses cewek cantik ini merintis bisnis uniknya . Jaime Chapman mengandalkan media sosial untuk mengembangkan bisnis layanan taksi sepeda, alias becak, yang diberi nama "Pineapple Pedicabs" atau "Becak Nanas".

Cewek yang punya nama sama dengan beberapa gadis sukses lainnya ini, seperti CO Funder US Military Spouses dan pemain rugby asal Australia, waktu meluncurkan Becak Nanas pada musim semi 2019 paham bahwa media sosial jadi kunci suksesnya. Tak cuma untuk menjangkau pelanggan baru, medsos juga untuk mendidik mereka.

“Di Reno (Nevada), tidak ada yang tahu apa itu becak,” kata Jaime, kepada nnbw.com, Selasa (9/11/2021).

Jaime sendiri sebenarnya berasal dari Key West, Florida, tempat becak dianggap lebih umum dibanding taksi. Jamie mengatakan bahwa, di Reno ketika ia mengendarai becaknya, orang bertanya-tanya, apakah dia sedang melakukan aksi "Burning Man".



"Burning Man" adalah semacam gerakan ekspresi diri dan anti-konsumerisme yang kemudian dimanfaatkan para influencer media sosial, selebritas, dan elit Silicon Valley untuk tujuan tertentu.

"Bukan, ini adalah layanan taksi. Jadi di sini banyak terkait edukasi," jelas Jaime.

Setelah pandemi Covid-19 mengerem laju ekonomi dan hampir mengosongkan jalan-jalan di Reno, Jaime merasakan pentingnya mempercepat kehadiran media sosial bisnisnya yang kuat.

“Bisnis saya tidak akan bertahan tanpa medsos. Itu adalah cara terbaik untuk mencapai segmen saya. Selain orang-orang di jalan dan hanya melihat becak, jalan berikutnya yang saya miliki adalah medsos,” jelas Jamie.

Sukses memanfaatkan Instagram, Pinterest, dan Facebook, permintaan layanan Becak Nanas tidak terhambat oleh pandemi. Menurut Jaime, banyak orang mencari cara baru untuk menghabiskan waktu di luar, seperti menjelajahi seluk beluk Kota Reno, dan itu bisa dilakukan dengan becaknya.

Untuk terus mengembangkan bisnis dan mengedukasi soal taksi tanpa asap itu, pada 2020 Jaime menghadirkan program empat tur, yaitu The Biggest Little Downtown Reno Tour, Biggest Little Midtown Mural Tour, Burning Man Art and Mural Tour, dan Biggest Little Brewery Tour.

Mengutip situsnya, pineapplepedicabs.com, biaya semua tour itu berkisar antara USD35 (Rp497 ribu) hingga USD100 (Rp1,42 juta) per orang. Lama tur antara 45 menit hingga 1 jam. Semua tur itu bisa dipesan lewat situsnya yang tertata apik.

Jaime, yang memulai bisnisnya sendiri dengan satu becak, kini telah mengembangkan armadanya menjadi lima becak dengan tim pengendara. Ke depan ketika pandemi semakin mereda, jumlah itu akan bertambah lagi.

Di luar itu, bisnis Becak Nanasnya juga menawarkan iklan digital di becak, yang nilainya tergantung durasi pemasangan. Durasi satu bulan sebesar USD375 (Rp5,3 juta), tiga bulan USD950 (Rp13,4 juta) dan opsi enam bulan USD1.750 (Rp24,8 juta).

Menariknya, meski bermula pada layanan becak, Becak Nanas mengklaim sebagai perusahaan periklanan yang ramah lingkungan. Becak Nanas mendedikasikan seluruh bisnisnya menjadi sahabat lingkungan.

"Apa yang lebih ramah lingkungan daripada sepeda, sepeda roda tiga? Bahkan iklan kami ada di layar digital untuk membantu mencegah pemborosan," tulis situs itu.

Lalu bagaimana Jaime memberi tahu orang-orang bahwa Becak Nanas sedang merekrut atau menawarkan iklan digital? Jawabnya, media sosial.

“(Dengan medsos) Saya bisa memukul setiap pasar,” katanya. “Jika Anda sedang mencari pekerjaan, mencari iklan, mencari sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan atau Anda hanya perlu tumpangan, saya bisa menggunakan media sosial.”

Belakangan, dengan bisnis yang berkembang pesat, Jaime tiba-tiba mendapati dirinya "kekurangan waktu" untuk menggunakan media sosial sebagai alat untuk membantu meningkatkan penjualan.



"Ketika Anda pertama kali memulai bisnis, Anda seperti (berkata), 'Saya seorang pengusaha, saya bisa melakukan semuanya sendiri,'" kata Jaime. “Dan pada titik tertentu, sebagai pemilik bisnis, Anda dapat belajar mendelegasikan dan menyadari, saya tidak harus menjadi seorang profesional dengan ini, saya dapat mempekerjakan seseorang.”

Dia benar-benar mendelegasikan perkara medosnya ke pihak lain. Maret lalu, Jaime menyewa perusahaan manajemen media sosial lokal, Honeypot, untuk mengambil alih akunnya. Secara keseluruhan, Jaime mengatakan mengalihdayakan manajemen media sosialnya setara dengan sekitar 10% dari anggaran.

"Menurut saya itu adalah salah satu cara terbaik yang pernah saya lakukan untuk perusahaan," katanya. “Itu benar-benar pengubah permainan.”
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)