Jokowi Terima Kabar Gembira dari Sri Mulyani, Setoran Pajak Sangat Memuaskan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperoleh kabar gembira dari Menteri Keuangan Sri Mulyani . Jokowi mengaku capaian penerimaan negara dari sektor perpajakan sangat memuaskan.
"Tadi pagi baru saja saya mendapatkan laporan dari ibu Menteri Keuangam bahwa capaian dari pajak sangat baik dan bea cukai sangat baik," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Meski begitu, Jokowi tidak merinci secara detail penerimaan pajak tersebut. Namun satu hal yang disampaikan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah mencapai lebih dari 100%. "Ini baik semuanya, tumbuh 18,2% yoy angka yang sangat besar sekali," ungkapnya.
Jokowi merefleksikan kembali pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan III pada 2021. Di mana pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 berada di angka 7,07% dan kuartal III di 3,51%. "Kenapa bisa turun dari kuartal II, karena bulan Juli kita PPKM darurat itu satu bulan penuh. Kita rem total," tandas dia.
Dia menyebut penurunan ekonomi akibat peristiwa varian delta yang tidak disangka-sangka. Namun saat ii, dapat dilihat bahwa aktivitas ekonomi, urusan konsumsi dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sudah kembali pada posisi normal seperti sebelum pandemi. "Indeks manufaktur juga lebih tinggi dari sebelum pandemi di angka 57,2%, dari yang sebelum pandemi 51%," kata dia.
Ia pun mengakui bahwa tanda-tanda ekonomi nasional mulai terlihat. Namun, bukan berarti situasi sudah dalam keadaan aman, mengingat masih ada pandemi Covid-19. "Tapi sekali lagi ketidakpastian selalu mengintip. Kita tetap optimis, tapi tetap harus hati-hati," kata dia.
"Tadi pagi baru saja saya mendapatkan laporan dari ibu Menteri Keuangam bahwa capaian dari pajak sangat baik dan bea cukai sangat baik," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Meski begitu, Jokowi tidak merinci secara detail penerimaan pajak tersebut. Namun satu hal yang disampaikan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah mencapai lebih dari 100%. "Ini baik semuanya, tumbuh 18,2% yoy angka yang sangat besar sekali," ungkapnya.
Jokowi merefleksikan kembali pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan III pada 2021. Di mana pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 berada di angka 7,07% dan kuartal III di 3,51%. "Kenapa bisa turun dari kuartal II, karena bulan Juli kita PPKM darurat itu satu bulan penuh. Kita rem total," tandas dia.
Dia menyebut penurunan ekonomi akibat peristiwa varian delta yang tidak disangka-sangka. Namun saat ii, dapat dilihat bahwa aktivitas ekonomi, urusan konsumsi dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sudah kembali pada posisi normal seperti sebelum pandemi. "Indeks manufaktur juga lebih tinggi dari sebelum pandemi di angka 57,2%, dari yang sebelum pandemi 51%," kata dia.
Ia pun mengakui bahwa tanda-tanda ekonomi nasional mulai terlihat. Namun, bukan berarti situasi sudah dalam keadaan aman, mengingat masih ada pandemi Covid-19. "Tapi sekali lagi ketidakpastian selalu mengintip. Kita tetap optimis, tapi tetap harus hati-hati," kata dia.
(nng)