Kontribusi Sektor Perikanan ke PDRB Sulsel Capai 10,10 Persen
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 10,10 persen dengan nilai Rp40,59 triliun hingga Triwulan III 2021.
Capaian tersebut telah melampaui target 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulsel Tahun 2023. Diketahui, masing-masing target yang ditetapkan yaitu setidaknya berkontribusi 4,6 persen (2021) dan 5,6 persen (2023).
Baca Juga: sektor perikanan
Sehingga menurut Sulkaf, yang menjadi fokus DKP Sulsel ke depan adalah meningkatkan nilai dari sektor perikanan. Di mana tidak hanya meningkat dari sisi produksi, tapi juga secara nilai bertambah. Hal itu tentunya akan turut meningkatkan kesejahteraan pelaku sektor perikanan di Sulsel.
"Ke depan itu yang paling penting adalah bagaimana penciptaan nilai tambah atau value added," ungkapnya kepada SINDOnews, Jumat (7/1/2022).
Hal itu, kata Sulkaf, sesuai dengan instruksi Gubernur agar hasil kelautan dan perikanan di Sulsel diolah untuk meningkatkan nilainya. Sebagai contoh, rumput laut Sulsel yang kini sudah semi olahan.
Baca Juga: perikanan
Produksi perikanan Sulsel mencapai 3,4 juta ton dengan nilai Rp19,93 triliun hingga posisi September 2021. Capaian tersebut sudah berada pada posisi 78,31 persen dari target 2021 sebesar 4,3 juta ton.
Jika dilihat dari jenisnya, produksi perikanan di Sulsel masih didominasi budi daya, yaitu mencapai 3,89 juta ton dengan nilai Rp14,47 triliun, sedangkan perikanan tangkap sebesar 396 ribu ton dengan nilai Rp8,85 triliun.
Baca Juga: sektor perikanan
"Kalau kita lihat perikanan awal Covid-19 memang sempat jatuh, tapi yang paling cepat recovery kan kita. Artinya ke depan sektor perikanan akan tetap tumbuh, baik penangkapan maupun budi daya," pungkasnya.
Capaian tersebut telah melampaui target 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulsel Tahun 2023. Diketahui, masing-masing target yang ditetapkan yaitu setidaknya berkontribusi 4,6 persen (2021) dan 5,6 persen (2023).
Baca Juga: sektor perikanan
Sehingga menurut Sulkaf, yang menjadi fokus DKP Sulsel ke depan adalah meningkatkan nilai dari sektor perikanan. Di mana tidak hanya meningkat dari sisi produksi, tapi juga secara nilai bertambah. Hal itu tentunya akan turut meningkatkan kesejahteraan pelaku sektor perikanan di Sulsel.
"Ke depan itu yang paling penting adalah bagaimana penciptaan nilai tambah atau value added," ungkapnya kepada SINDOnews, Jumat (7/1/2022).
Hal itu, kata Sulkaf, sesuai dengan instruksi Gubernur agar hasil kelautan dan perikanan di Sulsel diolah untuk meningkatkan nilainya. Sebagai contoh, rumput laut Sulsel yang kini sudah semi olahan.
Baca Juga: perikanan
Produksi perikanan Sulsel mencapai 3,4 juta ton dengan nilai Rp19,93 triliun hingga posisi September 2021. Capaian tersebut sudah berada pada posisi 78,31 persen dari target 2021 sebesar 4,3 juta ton.
Jika dilihat dari jenisnya, produksi perikanan di Sulsel masih didominasi budi daya, yaitu mencapai 3,89 juta ton dengan nilai Rp14,47 triliun, sedangkan perikanan tangkap sebesar 396 ribu ton dengan nilai Rp8,85 triliun.
Baca Juga: sektor perikanan
"Kalau kita lihat perikanan awal Covid-19 memang sempat jatuh, tapi yang paling cepat recovery kan kita. Artinya ke depan sektor perikanan akan tetap tumbuh, baik penangkapan maupun budi daya," pungkasnya.
(luq)