Di Tengah Pandemi, Pasar Perkakas Masih Potensial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar tools atau perkakas telah mendapatkan tempat tersendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kendati terbilang segmented, namun jenis perkakas yang ditawarkan sangat banyak, bahkan dibutuhkan untuk memenuhi hampir segala kebutuhan di dalam rumah.
Tools atau perkakas tidak hanya sebatas peralatan tukang atau bangunan, seperti bor listrik, gergaji, waterpass, grinder dan lainnya, tapi juga termasuk gembok, meteran, obeng, gunting, pisau, cutter dan masih banyak lagi. Ada pula perkakas khusus untuk tukang dan profesional serta industri-industri yang menggunakan heavy duty tools.
Perkembangan pasar tools di Indonesia dominan dipengaruhi oleh perkembangan proyek pembangunan yang ada. Akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir, banyak proyek terhenti. Namun di sisi lain proses renovasi dan reparasi masih terus berjalan dengan sangat kencang.
“Sehingga permintaan atas tools/perkakas tetap ada dan stabil. Penggiat D.I.Y (Do it Yourself) jumlahnya pun semakin bertambah banyak sehingga muncul market-market baru yang sebelumnya tidak ada,” ungkap Hassan Nugroho, CEO Hasston, dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).
Itu dapat dilihat dari perkembangan penjualan yang terjadi di Hasston, sebagai salah satu brand tools terkemuka di Indonesia, mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun yang terbilang luar biasa. Itu terjadi karena Hasston memiliki prinsip menghadirkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, sehingga dapat bersaing dengan brand-brand lain.
“Dalam dua tahun terakhir kami mencatat pertumbuhan sebesar 64%,” imbuh Hassan.
Merespons permintaan pasar yang terus meningkat, Hasston berkomitmen untuk menjaga ketersediaan produk. Bahkan hal itu tetap dilakukan pada saat permintaan pasar sedang tinggi atau berkurang.
Lebih lanjut Hassan menjelaskan, pasar tools dapat digolongkan menjadi dua, yakni pasar bisnis atau profesional dan satu lagi pasar individu untuk keperluan sehari-hari. Dan kedua pasar tersebut, permintaannya cukup imbang, karena besarnya populasi penduduk di Indonesia dan daya beli yang tinggi. Bahkan pasar individu tidak bisa dipandang sebelah mata, karena selain untuk mata pencaharian, ada juga beberapa individu yang memiliki hobi pertukangan.
Tools atau perkakas tidak hanya sebatas peralatan tukang atau bangunan, seperti bor listrik, gergaji, waterpass, grinder dan lainnya, tapi juga termasuk gembok, meteran, obeng, gunting, pisau, cutter dan masih banyak lagi. Ada pula perkakas khusus untuk tukang dan profesional serta industri-industri yang menggunakan heavy duty tools.
Perkembangan pasar tools di Indonesia dominan dipengaruhi oleh perkembangan proyek pembangunan yang ada. Akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir, banyak proyek terhenti. Namun di sisi lain proses renovasi dan reparasi masih terus berjalan dengan sangat kencang.
“Sehingga permintaan atas tools/perkakas tetap ada dan stabil. Penggiat D.I.Y (Do it Yourself) jumlahnya pun semakin bertambah banyak sehingga muncul market-market baru yang sebelumnya tidak ada,” ungkap Hassan Nugroho, CEO Hasston, dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).
Itu dapat dilihat dari perkembangan penjualan yang terjadi di Hasston, sebagai salah satu brand tools terkemuka di Indonesia, mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun yang terbilang luar biasa. Itu terjadi karena Hasston memiliki prinsip menghadirkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, sehingga dapat bersaing dengan brand-brand lain.
“Dalam dua tahun terakhir kami mencatat pertumbuhan sebesar 64%,” imbuh Hassan.
Merespons permintaan pasar yang terus meningkat, Hasston berkomitmen untuk menjaga ketersediaan produk. Bahkan hal itu tetap dilakukan pada saat permintaan pasar sedang tinggi atau berkurang.
Lebih lanjut Hassan menjelaskan, pasar tools dapat digolongkan menjadi dua, yakni pasar bisnis atau profesional dan satu lagi pasar individu untuk keperluan sehari-hari. Dan kedua pasar tersebut, permintaannya cukup imbang, karena besarnya populasi penduduk di Indonesia dan daya beli yang tinggi. Bahkan pasar individu tidak bisa dipandang sebelah mata, karena selain untuk mata pencaharian, ada juga beberapa individu yang memiliki hobi pertukangan.