Menko Luhut: Distribusi Vaksin Belum Merata Bikin Varian Baru Delta hingga Omicron Muncul

Selasa, 25 Januari 2022 - 11:03 WIB
loading...
Menko Luhut: Distribusi...
Menko Luhut mengatakan distribusi vaksin dan percepatan suntik yang belum merata di sejumlah negara di Dunia menyebabkan munculnya varian baru Covid-19 mulai dari Varian Delta hingga Omicron. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 2 tahun dan telah menyebar dengan cepat merenggut lebih dari 5 juta jiwa di seluruh dunia dan 140 ribu jiwa di Indonesia.

Menko Luhut mengatakan distribusi vaksin dan percepatan suntik yang belum merata di sejumlah negara di Dunia menyebabkan munculnya varian baru Covid-19 mulai dari Varian Delta hingga Omicron.

“Pada akhir 2020 lalu banyak berharap penyebaran vaksin dapat percepat pemulihan ekonomi, namun distribusi vaksin dan percepatan suntik yang belum merata di Dunia antar negara menyebabkan munculnya varian baru Covid-19 mulai dari varian Delta,” kata Menko Luhut Binsar dalam Indonesia Economic Outlook oleh HIPMI secara Virtual, Selasa (25/1/2022).



Menko Luhut mengatakan, varian delta yang berasal dari India pertama kali masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 2021 dan menyebabkan gelombang kedua. “Lebih tinggi dibanding gelombang pertama, sesuai dengan tingkat transmisi yang lebih tinggi, rumah sakit penuh dan tidak bisa ditangani dengan oksigen,” urainya.



Menko Luhut menegaskan bahwa gelombang dua pandemi Indonesia bisa diatasi dengan adanya PPKM atau pengetatan mobilitas dan pembatasan aktifitas Masyarakat.

“Ada PPKM darurat yang diimplementasikan oleh pemerintah, kerja sama kita semua, pemerintah, penegak hukum, ahli, masyarakat dan semua disesuaikan dengan penyesuaian level dan terus dilakukan evaluasi dengan digencarkan Tracing 3T dengan optimalisasi peduli lindungi yang digalakan sehingga aktivitas ekonomi bisa dibuka dengan aman,” pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)