Wawancara Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim: Memimpin Seperti Ayah dengan Komunikasi Terbuka
loading...
A
A
A
Salah satu kekuatan PHI adalah inovasi-inovasi yang dihasilkan para pekerjanya. Bagaimana bisa terwujud?
Sebenarnya saya hanya membuka ruang saja. Sehari-hari mereka yang berhadadapan langsung dengan pekerjaan di lapangan. Kalau mereka tidak inovasi, ya tidak akan ada produksi. Yang Kami kelola adalah sumur-sumur tua. Sehingga kalau tidak ada inovasi akan begitu-begitu saja. Prinsip saya ‘Keluarkan potensi terbaikmu’. Itu yang saya sampaikan kepada teman-teman.
Bagaimana komunikasi Pak Chalid ke teman-teman mulai dari level general manager dan hingga pegawai di lapangan?
Saya support kawan-kawan lapangan agar mereka mengeluarkan semua kemampuannya. Komunikasi kami terbuka, mereka bisa menyampaikan ide-ide langsung kepada saya.
(Farah Dewi, Senior Manager Relations PHI yang mendampingi saat wawacarana menambahkan bahwa, ketika berhadapan dengan karyawan, Chalid memberikan perhatian kepada karyawan seperti anaknya sendiri. Itu terlihat dari kesabarannya, penuh pengertian dan tidak pernah terlihat marah. Kondisi ini yang membuat para pekerja di PHI merasa nyaman. Menurut Farah, pendekatan seperti cara orang tua yang nyaman seperti itu mendorong berbagai inovasi keluar).
Misalnya saja kalau saya ke Balikpakadan, pasti saya akan ngobrol, sharing. Saya bercerita saja kepada teman-teman bagaimana awal saya berkarir. Setiap saya ke lapangan saya akan kumpulkan untuk cerita.
Terkait konsolidasi dengan eks perusahaan yang berasal dari anak usaha lain di luar PHI, kan ada juga eks Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi (PHE), apa yang dilakukan?.
Dari 2020 begitu masuk ke 2021 kita ada tantangan bagaimana kita melakukan transformasinya. Kalau meng-handle lapangan prinsipnya sama. Mungkin alur komunikasinya saja yang menantang. Kalau dari sisi pekerjaan sama saja.
Karena kita gabungan dari beberapa perusahaan jadinya tempat kita itu multikultur dan itu menjadi positif buat kami. Keberagaman ini akan positif jika kita membuatnya positif. Kalau mau dibiarin jadi negatif bisa juga. Di zona 8 mungkin tidak terlalu terasa karena kita bukan operator di East Sepinggan, kita punya share saja di sana kita hanya 15%. West Ganal juga operatornya yang lain. Zona 8 kita PHM (Pertamina Hulu Mahakam) saja.
Tapi di Zona 9 kan Pertamina EP. Di zona 10 ini termasuk yang kompleks karena ada bekas EP dan eks Pertamina Hulu Energi (PHE) dan perusahaan lain. Lagi-lagi kuncinya di komunikasi. Kita beragam dan ini membuat kita lebih dahsyat. Di sana EP zona 10 ada Bunyu dan Tarakan. Lagi-lagi diajak komunikasi. Keberagaman ini harus membuat jadi dahsyat. Jika ada masalah dikomunikasikan.
Kalau dari sisi pendapatan?
Nah ini nih kita kebagian enggak enaknya kalo dari sisi keekonomian. Kita ada beberapa aset. Jika digabungkan regional revenue PHI menjadi agak terkoreksi. Tapi ada yang mengkonmpensasi yakni PHE East Sepinggan. Kita punya 15%. Jadi bisa menutupi EP yang minus. Beda kalo misal kita punya EP aset Prabumulih kita kenyang. Semuanya kan kita facility sharing.
Tapi bersyukur kinerja kita terus membaik. Saat diserahkan ke kita (PHI) asset 5 itu minusnya USD29–30 juta. Tapi kemudian minusnya terus berkurang sampai November tinggal minus USD6 juta. Ya pokoknya niatkan kerja saja. Ini berkat level manajeman sampai bawah kerja keras.
Bagaimana dengan produksi tahun ini?
Target produksi PHI 40.000-an (bph). Kalo gas 570.000 mmscfd. Kalo SKK Migas meminta kita tidak kurang dari 550.000 mmscfd. Apalagi kita sudah dapat insentif.
Sebenarnya saya hanya membuka ruang saja. Sehari-hari mereka yang berhadadapan langsung dengan pekerjaan di lapangan. Kalau mereka tidak inovasi, ya tidak akan ada produksi. Yang Kami kelola adalah sumur-sumur tua. Sehingga kalau tidak ada inovasi akan begitu-begitu saja. Prinsip saya ‘Keluarkan potensi terbaikmu’. Itu yang saya sampaikan kepada teman-teman.
Bagaimana komunikasi Pak Chalid ke teman-teman mulai dari level general manager dan hingga pegawai di lapangan?
Saya support kawan-kawan lapangan agar mereka mengeluarkan semua kemampuannya. Komunikasi kami terbuka, mereka bisa menyampaikan ide-ide langsung kepada saya.
(Farah Dewi, Senior Manager Relations PHI yang mendampingi saat wawacarana menambahkan bahwa, ketika berhadapan dengan karyawan, Chalid memberikan perhatian kepada karyawan seperti anaknya sendiri. Itu terlihat dari kesabarannya, penuh pengertian dan tidak pernah terlihat marah. Kondisi ini yang membuat para pekerja di PHI merasa nyaman. Menurut Farah, pendekatan seperti cara orang tua yang nyaman seperti itu mendorong berbagai inovasi keluar).
Misalnya saja kalau saya ke Balikpakadan, pasti saya akan ngobrol, sharing. Saya bercerita saja kepada teman-teman bagaimana awal saya berkarir. Setiap saya ke lapangan saya akan kumpulkan untuk cerita.
Terkait konsolidasi dengan eks perusahaan yang berasal dari anak usaha lain di luar PHI, kan ada juga eks Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi (PHE), apa yang dilakukan?.
Dari 2020 begitu masuk ke 2021 kita ada tantangan bagaimana kita melakukan transformasinya. Kalau meng-handle lapangan prinsipnya sama. Mungkin alur komunikasinya saja yang menantang. Kalau dari sisi pekerjaan sama saja.
Karena kita gabungan dari beberapa perusahaan jadinya tempat kita itu multikultur dan itu menjadi positif buat kami. Keberagaman ini akan positif jika kita membuatnya positif. Kalau mau dibiarin jadi negatif bisa juga. Di zona 8 mungkin tidak terlalu terasa karena kita bukan operator di East Sepinggan, kita punya share saja di sana kita hanya 15%. West Ganal juga operatornya yang lain. Zona 8 kita PHM (Pertamina Hulu Mahakam) saja.
Tapi di Zona 9 kan Pertamina EP. Di zona 10 ini termasuk yang kompleks karena ada bekas EP dan eks Pertamina Hulu Energi (PHE) dan perusahaan lain. Lagi-lagi kuncinya di komunikasi. Kita beragam dan ini membuat kita lebih dahsyat. Di sana EP zona 10 ada Bunyu dan Tarakan. Lagi-lagi diajak komunikasi. Keberagaman ini harus membuat jadi dahsyat. Jika ada masalah dikomunikasikan.
Kalau dari sisi pendapatan?
Nah ini nih kita kebagian enggak enaknya kalo dari sisi keekonomian. Kita ada beberapa aset. Jika digabungkan regional revenue PHI menjadi agak terkoreksi. Tapi ada yang mengkonmpensasi yakni PHE East Sepinggan. Kita punya 15%. Jadi bisa menutupi EP yang minus. Beda kalo misal kita punya EP aset Prabumulih kita kenyang. Semuanya kan kita facility sharing.
Tapi bersyukur kinerja kita terus membaik. Saat diserahkan ke kita (PHI) asset 5 itu minusnya USD29–30 juta. Tapi kemudian minusnya terus berkurang sampai November tinggal minus USD6 juta. Ya pokoknya niatkan kerja saja. Ini berkat level manajeman sampai bawah kerja keras.
Bagaimana dengan produksi tahun ini?
Target produksi PHI 40.000-an (bph). Kalo gas 570.000 mmscfd. Kalo SKK Migas meminta kita tidak kurang dari 550.000 mmscfd. Apalagi kita sudah dapat insentif.