Wawancara Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim: Memimpin Seperti Ayah dengan Komunikasi Terbuka
loading...
A
A
A
Berapa besar belanja modalnya?
Tahun ini sekitar kami mengalolasikan USD1,4 miliar. Naik dari tahun lalu yang realisasi USD900 juta. Di mana mayoritas untuk ke PHM.
Apakah ada terobosan di tahun ini?
Kita sesuai dengan SKK Migas; masif, agresif, efisien. Ini disesuaikan dengan target SKK Migas menuju produksi 1 juta barel pada 2030.
Nanti kita akan kembangkan Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Kalau insentif udah turun kita akan ngebut, akan ada 50-60 sumur per tahun. Sekaranag dapat 30 sumur itu lumayan. Saat ini kita juga ditantang oleh SKK Migas agar begitu dapat insentif hari ini harus langsung. Padahal, di sisi lain kita kan harus membebaskan lahan, menyiapkan konstruksi dan lain-lain.
PHSS termasuk besar potensinya karena produksinya bisa 12.000-an bph. Selain itu ada juga EP Sanga Sanga yang produksninya antara 4.000-5000-an bph. Sayangnya ini belum bisa diproduksi karena milik EP itu di lapisan atas, sementara yang di bawah punya PHSS.
Bagaimana dengan komitmen dalam pengembangan lingkungan sekitar wilayah operasi?
Tahun 2021 alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan lima Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini adalah penghargaan teringgi dari pemerintah kepada perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan ini kami surprise juga karena tidak menyangka dapat Proper Emas berkat inovasi-inovasi sosial yang kami lakukan. PR-nya mungkin ke depan bagaimana agar kita bisa mempertahankan emas ini dan kalau bisa meningkatkannya. (Kelima wilayah kerja PHI yang meraih Proper Emas pada 2021 adalah PEP Tarakan Field, PEP Sanga Sanga Field, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU), PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)-Lapangan BSP dan PHM Lapangan South Processing Unit.
Tahun ini sekitar kami mengalolasikan USD1,4 miliar. Naik dari tahun lalu yang realisasi USD900 juta. Di mana mayoritas untuk ke PHM.
Apakah ada terobosan di tahun ini?
Kita sesuai dengan SKK Migas; masif, agresif, efisien. Ini disesuaikan dengan target SKK Migas menuju produksi 1 juta barel pada 2030.
Nanti kita akan kembangkan Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Kalau insentif udah turun kita akan ngebut, akan ada 50-60 sumur per tahun. Sekaranag dapat 30 sumur itu lumayan. Saat ini kita juga ditantang oleh SKK Migas agar begitu dapat insentif hari ini harus langsung. Padahal, di sisi lain kita kan harus membebaskan lahan, menyiapkan konstruksi dan lain-lain.
PHSS termasuk besar potensinya karena produksinya bisa 12.000-an bph. Selain itu ada juga EP Sanga Sanga yang produksninya antara 4.000-5000-an bph. Sayangnya ini belum bisa diproduksi karena milik EP itu di lapisan atas, sementara yang di bawah punya PHSS.
Bagaimana dengan komitmen dalam pengembangan lingkungan sekitar wilayah operasi?
Tahun 2021 alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan lima Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini adalah penghargaan teringgi dari pemerintah kepada perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan ini kami surprise juga karena tidak menyangka dapat Proper Emas berkat inovasi-inovasi sosial yang kami lakukan. PR-nya mungkin ke depan bagaimana agar kita bisa mempertahankan emas ini dan kalau bisa meningkatkannya. (Kelima wilayah kerja PHI yang meraih Proper Emas pada 2021 adalah PEP Tarakan Field, PEP Sanga Sanga Field, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU), PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)-Lapangan BSP dan PHM Lapangan South Processing Unit.
(ynt)