Hobi Unik para Pesohor, dari Penyayang Binatang hingga Kolektor Barang Antik

Sabtu, 13 Juni 2020 - 11:55 WIB
loading...
Hobi Unik para Pesohor,...
Sebagian pesohor, seperti Angel Lelga, Fadli Zon, Kylie Jenner, dan Uya Kuya yang memiliki hobi unik. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejumlah kolektor membuatkan tempat terbaik bagi koleksi-koleksi kesayangan mereka. Mulai dari hewan peliharaan, barang-aksesoris, hingga benda-benda antik. Perlakukan terjadi karena rasa sayang peliharaan dan ada unsur sejarah dari koleksi-koleksinya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon misalnya, tidak tanggung-tanggung menyediakan rumah khusus untuk semua koleksinya. Rumah tersebut berbentuk perpustakaan umum yang juga akan menjadi museum pribadinya.

Politisi Gerindra ini memang hobi mengumpulkan barang terutama yang berhubungan dengan sejarah Indonesia. Sebut saja uang koin kesultanan, uang kertas dari zaman Hindia Belanda, surat kabar tahun 1800-an, hingga rokok zaman dahulu.

Benda tradisional seperti keris dan topeng dari seluruh provinsi di Indonesia pun tersedia lengkap dalam perpustakaannya. Belum lagi saksi bisu para tokoh bangsa juga ada di perpustakaan miliknya ini. Seperti kacamata, tongkat, tas kerja dan mesin ketik proklamator RI Muhammad Hatta, penyair Taufik Ismail, sutradara film Arifin C Noor, hingga wartawan legendaris Rosihan Anwar. Bahkan, di salah satu lemari di lantai satu perpustaan Fadli terdapat seluruh piala penghargaan dari almarhum musisi Idris Sardi.

"Barang-barang bersejarah bagi bangsa ini layak dikumpulkan dalam satu tempat, sehingga dapat dipamerkan kepada generasi penerus," ungkap Fadli.

Konsep awal memang sebuah perpustakaan dengan koleksi bukunya yang berjumlah 40.000 lebih. Kemudian berlanjut dengan menyimpan berbagai kenang-kenangan perjalanan hidupnya. Foto-foto dirinya bersama tokoh penting seperti saat sedang mewawacarai mantan Presiden Soeharto.

Perpustakaan pribadi ini terdiri dari 3 lantai di sebuah perumahan di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Sekilas memang tampak seperti rumah yang didesain minimalis, namun ketika berada di dalamnya layaknya museum. Di sana juga disediakan tempat berkumpul dan sering digunakan untuk menjamu tamu negara.

"Duta besar terkadang ke sini, ramah tamah diskusi santai. Mereka pun mengapresiasi apa yang saya koleksi," terangnya.

Untuk mengumpulkan ratusan ribu koleksinya dan merawat museum mininya, Fadli mengaku dibantu tim khusus. Mereka sudah memiliki jadwal sendiri mengenai koleksi mana yang akan dibersihkan. Beberapa koleksi juga butuh penanganan ekstra sebelum masuk museum ini.

"Surat kabar yang usianya tua juga harus dibersihkan kemudian dimasukkan dalam folder lembaran plastik berukuran besar. Jadi, jika ingin lihat tidak bisa pegang langsung kertas. Namun masih bisa dibaca langsung dari kertasnya," jelas Fadli.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)