Ini Faktor-faktor Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beragam faktor dapat menjadi pemicu munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial merupakan permasalahan kompleks yang dapat berdampak negatif bagi masyarakat luas, antara lain memicu kecemburuan sosial yang masih sering terjadi berbagai daerah di Indonesia.
Dilansir dari e-Modul Kemendikbud, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab ketimpangan sosial. Misalnya, ketidakmerataan akses yang diperoleh untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Secara garis besar, ada dua faktor penyebab ketimpangan sosial yakni:
1. Faktor internal
Salah satu faktor internal ketimpangan sosial adalah rendahnya kualitas diri seseorang.
Ketimpangan sosial ini bisa muncul karena kemiskinan yang membelenggu masyarakat
2. Faktor eksternal
Faktor ini bisa terjadi karena adanya birokrasi atau aturan hukum negara yang membelenggu masyarakat sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan dirinya sehingga bisa memicu adanya kegala kemiskinan secara struktural.
Secara lebih terinci, faktor-faktor penyebab ketimpangan sosial antara lain adalah kondisi demografi, kondisi pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial masyarakat, dan letak geografis. Berikut penjelasannya:
1. Kondisi demografis
Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut meliputi jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
2. Kondisi pendidikan
Pendidikan merupakan sosial elevator, yakni kunci pembangunan terutama pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan juga sebagai saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif yang dibutuhkan masyarakat luas.
Terdapat perbedaan menonjol terkait pendidikan yang ada di daerah dan kota, seperti: Anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi namun tidak ditunjang dengan fasilitas uang memadai. Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang memadai, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga memiliki semangat belajar yang kurang.
Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan.
3. Kondisi ekonomi
Penyebab utama munculnya ketimpangan sosial sering dikaitkan dengan faktor ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang tidak merata yang disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya akan memicu ketimpangan sosial.
Hal ini terbukti dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal. Timbulnya ketimpangan karena faktor ekonomi diduga sebagai akibat dari perbedaan kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki alat produksi (cadangan modal), menerima pendapatan yang lebih besar daripada daerah yang sumber dayanya sedikit.
4. Kondisi kesehatan
Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, cakupan kesehatan yang tidak memadai, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, dll. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya, yang menyebabkan ketimpangan.
5. Kemiskinan
Secara teoretis, kemiskinan dianggap sebagai salah satu penyebab ketimpangan sosial. Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kurangnya keterampilan, pendidikan yang berkualitas dan sifat malas yang melekat pada diri merupakan beberapa contoh faktor dalam masyarakat.
Sementara itu, birokrasi atau regulasi perusahaan atau instansi pemerintah merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan. Faktor eksternal tidak hanya menyebabkan kemiskinan kepada satu orang saja, namun juga menyebabkan kemiskinan struktural yang menyebabkan hampir seluruh masyarakat mengalami kemiskinan.
6. Kurangnya lapangan pekerjaan
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat mengalami ketimpangan atau kesenjangan sosial. Ketika kesempatan kerja menyempit, kesenjangan antara angkatan kerja dan pengangguran melebar. Jika upaya pemerintah untuk menghilangkan pengangguran tidak dilaksanakan, maka para penganggur akan merasa terdiskriminasi dan akan semakin sulit mengatasi ketimpangan sosial.
7. Perbedaan status sosial masyarakat
Perbedaan ini disebabkan oleh stratifikasi sosial berdasarkan status sosial atau kualitas pribadi. baik itu kesehatan, pendidikan, kekayaan. Ketimpangan sosial ini merupakan ketimpangan yang sering terjadi di masyarakat. Ketimpangan ini terlihat pada perbedaan status sosial antara si kaya dan si miskin. Penguasaan dengan rakyat, atau sarjana dengan lulusan SD.
8. Letak geografis
Pengaruh geografi pun memengaruhi ketimpangan sosial. Secara geografis, Indonesia terdiri dari banyak pulau. Namun, pulau-pulau tersebut tidak dikelola dengan baik dan akhirnya muncul ketimpangan sosial. Pulau-pulau kecil yang tidak dikelola oleh pemerintah akhirnya tertinggal bersama pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera dan pulau-pulau besar lainnya.
Dilansir dari e-Modul Kemendikbud, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab ketimpangan sosial. Misalnya, ketidakmerataan akses yang diperoleh untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Secara garis besar, ada dua faktor penyebab ketimpangan sosial yakni:
1. Faktor internal
Salah satu faktor internal ketimpangan sosial adalah rendahnya kualitas diri seseorang.
Ketimpangan sosial ini bisa muncul karena kemiskinan yang membelenggu masyarakat
2. Faktor eksternal
Faktor ini bisa terjadi karena adanya birokrasi atau aturan hukum negara yang membelenggu masyarakat sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan dirinya sehingga bisa memicu adanya kegala kemiskinan secara struktural.
Secara lebih terinci, faktor-faktor penyebab ketimpangan sosial antara lain adalah kondisi demografi, kondisi pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial masyarakat, dan letak geografis. Berikut penjelasannya:
1. Kondisi demografis
Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut meliputi jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
2. Kondisi pendidikan
Pendidikan merupakan sosial elevator, yakni kunci pembangunan terutama pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan juga sebagai saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif yang dibutuhkan masyarakat luas.
Terdapat perbedaan menonjol terkait pendidikan yang ada di daerah dan kota, seperti: Anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi namun tidak ditunjang dengan fasilitas uang memadai. Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang memadai, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga memiliki semangat belajar yang kurang.
Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan.
3. Kondisi ekonomi
Penyebab utama munculnya ketimpangan sosial sering dikaitkan dengan faktor ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang tidak merata yang disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya akan memicu ketimpangan sosial.
Hal ini terbukti dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal. Timbulnya ketimpangan karena faktor ekonomi diduga sebagai akibat dari perbedaan kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki alat produksi (cadangan modal), menerima pendapatan yang lebih besar daripada daerah yang sumber dayanya sedikit.
4. Kondisi kesehatan
Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, cakupan kesehatan yang tidak memadai, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, dll. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya, yang menyebabkan ketimpangan.
5. Kemiskinan
Secara teoretis, kemiskinan dianggap sebagai salah satu penyebab ketimpangan sosial. Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kurangnya keterampilan, pendidikan yang berkualitas dan sifat malas yang melekat pada diri merupakan beberapa contoh faktor dalam masyarakat.
Sementara itu, birokrasi atau regulasi perusahaan atau instansi pemerintah merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan. Faktor eksternal tidak hanya menyebabkan kemiskinan kepada satu orang saja, namun juga menyebabkan kemiskinan struktural yang menyebabkan hampir seluruh masyarakat mengalami kemiskinan.
6. Kurangnya lapangan pekerjaan
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat mengalami ketimpangan atau kesenjangan sosial. Ketika kesempatan kerja menyempit, kesenjangan antara angkatan kerja dan pengangguran melebar. Jika upaya pemerintah untuk menghilangkan pengangguran tidak dilaksanakan, maka para penganggur akan merasa terdiskriminasi dan akan semakin sulit mengatasi ketimpangan sosial.
7. Perbedaan status sosial masyarakat
Perbedaan ini disebabkan oleh stratifikasi sosial berdasarkan status sosial atau kualitas pribadi. baik itu kesehatan, pendidikan, kekayaan. Ketimpangan sosial ini merupakan ketimpangan yang sering terjadi di masyarakat. Ketimpangan ini terlihat pada perbedaan status sosial antara si kaya dan si miskin. Penguasaan dengan rakyat, atau sarjana dengan lulusan SD.
8. Letak geografis
Pengaruh geografi pun memengaruhi ketimpangan sosial. Secara geografis, Indonesia terdiri dari banyak pulau. Namun, pulau-pulau tersebut tidak dikelola dengan baik dan akhirnya muncul ketimpangan sosial. Pulau-pulau kecil yang tidak dikelola oleh pemerintah akhirnya tertinggal bersama pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera dan pulau-pulau besar lainnya.
(fai)