IMF dan Bank Dunia Janjikan Bantuan Rp74,36 Triliun bagi Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam pernyataan bersama menegaskan dukungannya bagi Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia. Bersama-sama, kedua lembaga keuangan dunia itu menjanjikan bantuan sebesar USD5,2 miliar atau sekitar Rp74,36 triliun (kurs Rp14.300 per USD) bagi Ukraina.
"Kami sangat terguncang dan sedih akibat dampak kemanusiaan dan ekonomi yang disebabkan oleh perang di Ukraina. Kami bersama rakyat Ukraina menghadapi perkembangan yang mengerikan ini," ungkap Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pernyataan yang dikutip Rabu (2/3/2022).
Dia menambahkan, perang Rusia-Ukraina juga menyebabkan dampak signifikan bagi negara-negara lainnya. Harga komoditas merambat naik meningkatkan risiko inflasi yang akan paling dirasakan oleh kaum miskin.
Disrupsi di pasar finansial juga akan semakin memburuk seiring berlanjutnya konflik. Sanksi-sanki ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia juga akan berdampak signifikan bagi perekonomian dunia. "Saat ini kami tengah menilai situasi dan mendiskusikan kebijakan yang tepat bersama mitra-mitra internasional kami," ujarnya.
Terkait permintaan pendanaan darurat dari Ukraina, lanjut Georgieva, IMF akan merespons melalui instrumen pendanaan cepat, yang diharapkan sudah siap sepekan ke depan.
Sebagai tambahan, kata dia, IMF mempersiapkan program Stand-By Arrangement bagi Ukraina di mana dana sebesar USD2,2 miliar akan siap paling lambat hingga akhir Juni mendatang.
Sementara World Bank Group mempersiapkan paket bantuan senilai USD3 miliar dalam sebulan mendatang, dimulai dari anggaran dukungan cepat sekitar USD350 juta yang persetujuannya paling lama akan diajukan pekan ini, dan diikuti dukungan selanjutnya senilai USD200 juta untuk kesehatan dan pendidikan.
Paket bantuan ini menurutnya akan termasuk mobilisasi pendanaan dari sejumlah mitra. IMF dan Bank Dunia juga menyambut sejumlah dukungan yang telah diumumkan oleh banyak mitra bilateral.
Bank Dunia dan IMF juga bekerja sama menilai dampak ekonomi dan finansial dari konflik, serta pengungsi refugees di negara-negara lain di seluruh dunia. Kami juga siap memberikan dukungan kebijakan, teknikal dan finansial bagi negara-negara tetangga jika dibutuhkan," tambahnya.
"Kami sangat terguncang dan sedih akibat dampak kemanusiaan dan ekonomi yang disebabkan oleh perang di Ukraina. Kami bersama rakyat Ukraina menghadapi perkembangan yang mengerikan ini," ungkap Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pernyataan yang dikutip Rabu (2/3/2022).
Dia menambahkan, perang Rusia-Ukraina juga menyebabkan dampak signifikan bagi negara-negara lainnya. Harga komoditas merambat naik meningkatkan risiko inflasi yang akan paling dirasakan oleh kaum miskin.
Disrupsi di pasar finansial juga akan semakin memburuk seiring berlanjutnya konflik. Sanksi-sanki ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia juga akan berdampak signifikan bagi perekonomian dunia. "Saat ini kami tengah menilai situasi dan mendiskusikan kebijakan yang tepat bersama mitra-mitra internasional kami," ujarnya.
Terkait permintaan pendanaan darurat dari Ukraina, lanjut Georgieva, IMF akan merespons melalui instrumen pendanaan cepat, yang diharapkan sudah siap sepekan ke depan.
Sebagai tambahan, kata dia, IMF mempersiapkan program Stand-By Arrangement bagi Ukraina di mana dana sebesar USD2,2 miliar akan siap paling lambat hingga akhir Juni mendatang.
Sementara World Bank Group mempersiapkan paket bantuan senilai USD3 miliar dalam sebulan mendatang, dimulai dari anggaran dukungan cepat sekitar USD350 juta yang persetujuannya paling lama akan diajukan pekan ini, dan diikuti dukungan selanjutnya senilai USD200 juta untuk kesehatan dan pendidikan.
Paket bantuan ini menurutnya akan termasuk mobilisasi pendanaan dari sejumlah mitra. IMF dan Bank Dunia juga menyambut sejumlah dukungan yang telah diumumkan oleh banyak mitra bilateral.
Bank Dunia dan IMF juga bekerja sama menilai dampak ekonomi dan finansial dari konflik, serta pengungsi refugees di negara-negara lain di seluruh dunia. Kami juga siap memberikan dukungan kebijakan, teknikal dan finansial bagi negara-negara tetangga jika dibutuhkan," tambahnya.
(fai)