Prancis Jadi Negara yang Paling Banyak Dikunjungi di Dunia, Inilah Alasannya

Jum'at, 04 Maret 2022 - 09:59 WIB
loading...
Prancis Jadi Negara yang Paling Banyak Dikunjungi di Dunia, Inilah Alasannya
Anda mungkin berpikir negara besar seperti Amerika Serikat merupakan yang paling banyak dikunjungi di dunia, tetapi Anda akan salah. Foto/Dok CNBC
A A A
PARIS - Anda mungkin berpikir negara besar seperti Amerika Serikat merupakan yang paling banyak dikunjungi di dunia, tetapi Anda akan salah karena Prancis mengambil kehormatan gelar itu.

Sekitar 90 juta pengunjung internasional melakukan perjalanan ke sana pada tahun 2019, dan pariwisata menyumbang 8% dari produk domestik bruto negara itu, menurut kementerian luar negeri Prancis.



Seperti negara-negara lain, anjloknya jumlah wisatawan selama pandemi virus corona juga dialami Prancis. Dimana pendapatan dari pelancong ke Prancis terpangkas setengahnya selama tujuh bulan pertama tahun 2020.

Seperti Amerika Serikat, Prancis memiliki pegunungan, ladang anggur, pemandangan indah, dan garis pantai dramatis berlimpah dengan warisan pembuatan anggur yang diperkirakan berusia ribuan tahun. Selain itu, Prancis mudah diakses dari negara-negara tetangga Eropa dan memiliki sesuatu yang khas.

Sementara itu Spanyol menempati urutan kedua untuk jumlah wisatawan dengan 83,5 juta pada 2019, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 79,3 juta, menurut World Tourism Organization.

Sesuatu Bagi Semua Orang

Pada wilayah Urville, daerah di mana tanaman merambat pertama kali ditanam sekitar 2.000 tahun yang lalu saat zaman Romawi, berdiri kebun anggur dan bisnis yang membentang delapan generasi.

Charline Drappier, yang bekerja bersama kakeknya, orang tua dan dua saudara laki-laki untuk menjalankan label Champagne Drappier, mengatakan kebun anggur itu sangat populer di kalangan wisatawan dari AS, Italia, Belgia, Inggris dan Jerman. Dia menambahkan bahwa orang-orang tertarik ke Prancis karena variasinya.

"Anda dapat melakukan perjalanan di sepetak kecil dunia dengan keragamannya. Semuanya menjadi budaya atau terlihat alami," katanya kepada CNBC.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)