Tumbuh 5,97 Persen, Total Aset Bank Umum di Sulsel Tembus Rp160,44 Triliun

Rabu, 30 Maret 2022 - 21:09 WIB
loading...
Tumbuh 5,97 Persen,...
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Nurdin Subandi memaparkan perkembangan industri jasa keuangan di Sulsel, di salah satu cafe di Kota Makassar, Rabu (30/30/2022). Foto/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Di tengah perbaikan perekonomian usai dihantam pandemi Covid-19, sektor keuangan khususnya perbankan juga sudah menunjukkan tren positif. Salah satunya terlihat dari kinerja perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) mencatat hingga Februari 2022, total aset bank umum di Sulsel tumbuh sebesar 5,97 persen Year on Year (YoY) dengan nominal mencapai Rp160,44 triliun.



"Aset bank umum di Sulsel mampu tumbuh di tengah pandemi disertai indikator fungsi intermediasi atau Loan to Deposit Ration (LDR) yang cukup tinggi, yaitu 115,76 persen dan rasio kredit bermasalah atau Non Perfoarming Loan (NPL) yang terjaga sebesar 3,57 persen," jelas Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Nurdin Subandi, Rabu (30/3/2022).

Dia melanjutkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum di Sulsel juga tumbuh positif yaitu 5,68 persen dengan nominal Rp109,94 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 4,23 persen YoY dengan nominal Rp127,27 triliun.

"Sampai dengan posisi Februari 2022, share Aset, DPK dan Kredit Perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan terhadap nasional masing-masing 1,59 persen, 1,49 persen dan 2,21 persen," urai Subandi.

Berdasarkan kegiatan usaha, secara keseluruhan aktivitas bank umum di Sulsel masih didominasi oleh bank konvensional dengan share aset, DPK dan kredit masing-masing sebesar 93,16 persen (Rp149,46 triliun), 92,83 persen (Rp102,06 triliun), dan 92,83 persen (Rp118,14 triliun).

Adapun penghimpunan DPK tumbuh 3,72 persen dengan nominal Rp109,94 triliun, terdiri dari giro Rp17,29 triliun, tabungan Rp66,20 triliun, dan deposito Rp26,45 triliun. Secara YoY, penghimpunan giro dan tabungan masing-masing tumbuh sebesar 10,25 persen dan 7,91 persen, namun deposito terkontraksi sebesar -8,69 persen.



Jika dilihat dari sisi jenis penggunaan, kredit produktif tumbuh 4,51 persen secara YoY dengan nominal mencapai Rp69,11 triliun dan kredit konsumtif terkoreksi melambat -0,31 persen secara YoY dengan nominal mencapai Rp58,16 triliun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2546 seconds (0.1#10.140)