Asian Agri Tingkatkan Penghasilan Petani Dua Kali Lipat Lewat Replanting
loading...
A
A
A
(Baca juga:Petani di P4S Lembang Agri Ekspor Buncis ke Singapura)
Selain itu, Asian Agri juga akan menerapkan praktik yang ramah lingkungan untuk operasional berkelanjutan. Perusahaan juga akan mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui praktik operasional terbaik serta mengurangi 50% penggunaan pestisida
Head of Operations Asian Agri, Omri Samosir mengatakan Asian Agri 2030 merupakan strategi jangka panjang yang akan menjadi fokus perusahaan berdasarkan pada pilar serta target yang telah ditetapkan. “Komitmen ini mendorong kami untuk melihat secara lebih mendalam kegiatan operasional dan bisnis kami secara berkelanjutan. Komitmen ini tentunya membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar semua target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” ungkapnya.
Omri mencontohkan program replanting yang kini terus digalakkan Asian Agri. Menurut dia, program yang dimulai sejak 2006 ini berhasil mereplanting 11.000 ha. Sehingga tersisa 49.000 ha yang akan dikerjakan secara simultan dalam 8 tahun ke depan menuju 2030. Komitmen meningkatkan kehidupan petani bisa dilihat dari program replanting ini. Sebelum replanting, panen sawit hanya 12-15 ton per ha per tahun.
“Target kita potensi bibit tipas kita yang kita tanam pascareplanting setelah usia 5 tahun hasil panen bisa mencapai 30-35 ton per ha per tahun,” ungkap Omri. Sehingga bisa dikatakan penghasilan petani bisa naik dua kali lipat setelah replanting.
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi mengutarakan komitmen Asian Agri 2030 ini adalah salah satu program yang mendukung SDGs. Hal ini merupakan langkah yang baik dan patut diapresiasi. “Semoga semakin banyak perusahaan yang mengikuti langkah yang telah ditetapkan Asian Agri ini,” kata Bayu.
Selain itu, Asian Agri juga akan menerapkan praktik yang ramah lingkungan untuk operasional berkelanjutan. Perusahaan juga akan mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui praktik operasional terbaik serta mengurangi 50% penggunaan pestisida
Head of Operations Asian Agri, Omri Samosir mengatakan Asian Agri 2030 merupakan strategi jangka panjang yang akan menjadi fokus perusahaan berdasarkan pada pilar serta target yang telah ditetapkan. “Komitmen ini mendorong kami untuk melihat secara lebih mendalam kegiatan operasional dan bisnis kami secara berkelanjutan. Komitmen ini tentunya membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar semua target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” ungkapnya.
Omri mencontohkan program replanting yang kini terus digalakkan Asian Agri. Menurut dia, program yang dimulai sejak 2006 ini berhasil mereplanting 11.000 ha. Sehingga tersisa 49.000 ha yang akan dikerjakan secara simultan dalam 8 tahun ke depan menuju 2030. Komitmen meningkatkan kehidupan petani bisa dilihat dari program replanting ini. Sebelum replanting, panen sawit hanya 12-15 ton per ha per tahun.
“Target kita potensi bibit tipas kita yang kita tanam pascareplanting setelah usia 5 tahun hasil panen bisa mencapai 30-35 ton per ha per tahun,” ungkap Omri. Sehingga bisa dikatakan penghasilan petani bisa naik dua kali lipat setelah replanting.
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi mengutarakan komitmen Asian Agri 2030 ini adalah salah satu program yang mendukung SDGs. Hal ini merupakan langkah yang baik dan patut diapresiasi. “Semoga semakin banyak perusahaan yang mengikuti langkah yang telah ditetapkan Asian Agri ini,” kata Bayu.
(dar)