100 Persen CPO Produksi PTPN V Dijual untuk Kepentingan Dalam Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - PTPN V memiliki komitmen tinggi untuk memperkuat kebutuhan CPO atau minyak sawit mentah dalam negeri. Meneruskan program tahun sebelumnya, PTPN V mengalokasikan 100% produksi CPO yang ditargetkan mencapai lebih 600 ribu ton, seluruhnya untuk dijual bagi kebutuhan dalam negeri.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan langkah itu selaras dengan semangat Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor CPO Indonesia.
"Sama seperti tahun lalu, di tahun 2022 ini, kami yang telah mendapat dukungan dari pemegang saham serta jajaran komisaris mengambil kebijakan, seluruh produksi CPO dialokasikan untuk kebutuhan nasional. Memang produksi kami tidak sebesar perusahaan swasta, namun ini adalah tekad PTPN V untuk memperkuat kebutuhan CPO nasional," kata Jatmiko, Rabu (27/4/2022).
Produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu mencapai 574.795 ton. Produksi tersebut meningkat 30.776 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 544.019 ton.
Peningkatan produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional. Sementara pada 2022 ini, PTPN V menargetkan produksi CPO mencapai 612.914 ton yang seluruhnya akan diserap untuk kebutuhan dalam negeri.
Selain itu, PTPN V juga membantu meringankan beban ekonomi warga atas kenaikan harga minyak goreng dan bahan pangan lain. Perseroan mendistribusikan 12 ton minyak goreng dan gula murah di wilayah operasinya, Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.
Langkah itu merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat ketahanan pangan serta membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga produk olahan sawit juga tebu tersebut jelang Lebaran.
"Khusus Ramadhan kali ini, kita mengalokasikan enam ton minyak goreng dan enam ton gula murah kepada masyarakat Provinsi Riau yang tinggal di sekitar lingkungan perusahaan," jelas Jatmiko.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan langkah itu selaras dengan semangat Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor CPO Indonesia.
"Sama seperti tahun lalu, di tahun 2022 ini, kami yang telah mendapat dukungan dari pemegang saham serta jajaran komisaris mengambil kebijakan, seluruh produksi CPO dialokasikan untuk kebutuhan nasional. Memang produksi kami tidak sebesar perusahaan swasta, namun ini adalah tekad PTPN V untuk memperkuat kebutuhan CPO nasional," kata Jatmiko, Rabu (27/4/2022).
Produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu mencapai 574.795 ton. Produksi tersebut meningkat 30.776 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 544.019 ton.
Peningkatan produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional. Sementara pada 2022 ini, PTPN V menargetkan produksi CPO mencapai 612.914 ton yang seluruhnya akan diserap untuk kebutuhan dalam negeri.
Selain itu, PTPN V juga membantu meringankan beban ekonomi warga atas kenaikan harga minyak goreng dan bahan pangan lain. Perseroan mendistribusikan 12 ton minyak goreng dan gula murah di wilayah operasinya, Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.
Langkah itu merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat ketahanan pangan serta membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga produk olahan sawit juga tebu tersebut jelang Lebaran.
"Khusus Ramadhan kali ini, kita mengalokasikan enam ton minyak goreng dan enam ton gula murah kepada masyarakat Provinsi Riau yang tinggal di sekitar lingkungan perusahaan," jelas Jatmiko.