UE Bakal Lebih Mudah Menemukan Pemasok Minyak Baru, Tapi Tidak dengan Gas Rusia

Rabu, 04 Mei 2022 - 21:47 WIB
loading...
A A A
"Kami menganggap konversi pembayaran sesuai dengan undang-undang sanksi dan keputusan Rusia memungkinkan hal itu," kata seorang juru bicara Uniper kepada BBC.

Sedangkan perusahaan energi Eropa lainnya dilaporkan bersiap untuk melakukan hal yang sama di tengah kekhawatiran tentang pemotongan pasokan.



Pada akhir Maret, Rusia mengatakan, negara-negara yang tidak ramah harus mulai membayar minyak dan gasnya dalam rubel untuk menopang mata uangnya setelah sekutu Barat membekukan miliaran dolar yang dipegangnya dalam mata uang asing di luar negeri.

Di bawah dekrit tersebut, importir Eropa harus membayar euro atau dolar ke rekening di Gazprombank dan kemudian mengubahnya menjadi rubel dalam akun kedua di Rusia.

Tercatat mayoritas atau setara 97% kontrak pasokan gas perusahaan Uni Eropa dengan Gazprom menetapkan pembayaran dalam euro atau dolar. Beberapa negara ingin beralih ke gas alam cair (LNG), dimana AS setuju untuk mengirimkan tambahan 15 miliar meter kubik ke Eropa pada akhir tahun.

AS telah melarang impor minyak Rusia dan Inggris, serta berencana menghapusnya pada akhir tahun ini. Uni Eropa sebelumnya telah menetapkan strategi untuk menjadi independen dari bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2030, yang mencakup penggunaan sumber daya lebih hijau.

(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2362 seconds (0.1#10.140)