Harga Minyak Naik Lagi Dipicu Usulan Sanksi Baru Uni Eropa untuk Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis (5/5/2022) pagi ini. Merujuk data bursa Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:01 WIB, harga minyak Brent Juli 2022 naik 0,30% di USD110,47 per barel. Sedangkan Brent Agustus 2022 tumbuh 0,60% di USD109,03 per barel.
West Texas Intermediate (WTI) Juni 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,24% di USD108,07 per barel, sementara WTI Juli 2022 naik 0,26% di USD106,50 per barel.
Kenaikan harga acuan ini memperpanjang kenaikan pada sesi sebelumnya, menyusul usulan Uni Eropa (UE) yang menerbitkan proposal sanksi baru terhadap Rusia, mencakup embargo minyak mentah selama enam bulan, dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2022).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan proposal terbaru sanksi embargo minyak mentah dan produk turunannya asal Rusia. Usulan tersebut membutuhkan dukungan suara bulat dari 27 negara agar dapat diberlakukan.
Proposal tersebut juga mengusulkan untuk melarang dalam waktu satu bulan atas semua pengiriman, perantara, asuransi dan layanan pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan Uni Eropa untuk pengangkutan minyak dari Negeri Beruang Merah.
Saat rencana itu disiapkan, Uni Eropa tengah menghadapi tugas untuk menemukan alternatif sumber daya energi lain di tengah kenaikan harga komoditas.
Diketahui, Benua Biru masih mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.
Sejumlah negara di Eropa timur khawatir bahwa penghentian energi migas dari Rusia tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi.
West Texas Intermediate (WTI) Juni 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,24% di USD108,07 per barel, sementara WTI Juli 2022 naik 0,26% di USD106,50 per barel.
Kenaikan harga acuan ini memperpanjang kenaikan pada sesi sebelumnya, menyusul usulan Uni Eropa (UE) yang menerbitkan proposal sanksi baru terhadap Rusia, mencakup embargo minyak mentah selama enam bulan, dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2022).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan proposal terbaru sanksi embargo minyak mentah dan produk turunannya asal Rusia. Usulan tersebut membutuhkan dukungan suara bulat dari 27 negara agar dapat diberlakukan.
Proposal tersebut juga mengusulkan untuk melarang dalam waktu satu bulan atas semua pengiriman, perantara, asuransi dan layanan pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan Uni Eropa untuk pengangkutan minyak dari Negeri Beruang Merah.
Saat rencana itu disiapkan, Uni Eropa tengah menghadapi tugas untuk menemukan alternatif sumber daya energi lain di tengah kenaikan harga komoditas.
Diketahui, Benua Biru masih mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.
Sejumlah negara di Eropa timur khawatir bahwa penghentian energi migas dari Rusia tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi.