Zimbabwe Minati Kerja Sama Produksi Vaksin dengan Bio Farma

Minggu, 22 Mei 2022 - 13:42 WIB
loading...
Zimbabwe Minati Kerja Sama Produksi Vaksin dengan Bio Farma
Pekerja berada di fasilitas produksi vaksin Covid-19 di kantor Bio Farma. ANTARA/Dhemas Reviyanto
A A A
JAKARTA - Pemerintah Zimbabwe mengharapkan kerja sama dengan perusahaan Indonesia di bidang kesehatan khususnya dalam pembuatan dan distribusi vaksin.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) I Republik Zimbabwe Jenderal (Purn) Constantino Chiwenga saat mengunjungi perusahaan farmasi Bio Farma pada Jumat (20/5/2022).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam sambutannya mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat atas kesehatan meningkat secara signifikan, terlebih sejak wabah Covid-19 muncul pada tahun 2020.

Industri kesehatan menjadi leading sector untuk menerangi pandemi karena banyak negara yang menangani kondisi serius ini, termasuk Indonesia.

“Pandemi meninggalkan hikmah bagi kita semua, bahwa kolaborasi benar-benar merupakan kunci untuk memperkuat keamanan kesehatan global,” ungkap Honesti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (22/5/2022).



Dia menambahkan, kegiatan ini bisa menjadi upaya kolektif yang sangat besar dari Bio Farma di mana antara Bio Farma dengan Zimbabwe akan membahas produksi bersama produk vaksin dan kontribusi bersama dalam hal kesehatan.

Wapres Zimbabwe Constantino Chiwenga, yang sekaligus merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe mengatakan, tujuan kedatangannya ke Bio Farma adalah untuk mencari potensi kerja sama untuk memproduksi vaksin di Zimbabwe.

Negara di Afrika bagian selatan itu juga ingin mempelajari keberhasilan Indonesia dalam pembangunan bidang kesehatan.

“Kami sudah mengetahui bahwa Indonesia memiliki kemampuan dalam memproduksi produk obat-obatan khususnya vaksin. Dan kami berharap bahwa Zimbabwe juga suatu saat bisa memproduksi vaksin di kemudian hari yang berkolaborasi dengan perusahaan nasional farmasi di Zimbabwe,” papar Constantino.

Dia berharap, ke depannya akan ada kesepakatan untuk bertukar informasi dan teknologi antara Bio Farma dengan Zimbabwe dalam produksi dan pendistribusian vaksin.

Hal ini mengingat bahwa posisi Zimbabwe yang strategis yang terletak di pusat bagian selatan benua Afrika, bisa menjadi hub untuk negara-negara di sekitarnya.

Sejak tahun 2007, Bio Farma yang sudah mengirimkan produk vaksinnya ke Zimbabwe, berupa vaksin Polio, Campak, Difteri, Tetanus, Pertusis melalui United Nations Children's Fund (UNICEF). Hingga saat ini sudah sekitar 1,6 juta vial terikirim ke 16,9 juta dosis.

Dubes Indonesia untuk Zimbabwe Dewa Made Juniarta Sastrawan menambahkan, pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Zimbabwe di Harare siap untuk menindak lanjuti rencana kerjasama ini.

“Kami siap untuk membantu mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam rencana kerjasama ini dan tentunya hasil dari kerjasama ini akan memberikan win-win solution dan Indonesia siap mengidentifikasi kebutuhan dari kedua belah pihak," ucapnya.



Dalam kunjungan ini, Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan memberikan penjelasan mengenai Holding BUMN Farmasi, yang saat ini sudah terbentuk sejak tahun 2020.

Lebih jauh Rahman menjelaskan bahwa transfer teknologi bisa dilakukan dengan membagi peran antara Bio Farma dengan pihak Zimbabwe.

“Bio Farma memerlukan mitra lokal di Zimbabwe yang bisa memproduksi vaksin, dengan fasilitas yang memadai, regulator (Badan POM), distribusi dan marketing. Dari pihak Bio Farma akan menyediakan teknologi transfer downstream, metode pengawasan mutu, dan Bio Farma bisa memberikan supply bulk vaksin untuk Zimbabwe,” terang dia.



Rahman juga memberikan penjelasan mengenai teknologi distribusi vaksin, yang memanfaatkan Internet of Things (IoT) dengan nama Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang bisa memantau pergerakan vaksin sejak dari tempat produksi hingga digunakan oleh masyarakat.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)