Lebih dari Setengah Pelatihan dalam Program Kartu Prakerja Tak Laku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mencatat hanya beberapa pelatihan yang diminati dalam program pelatihan Kartu Prakerja . Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Purbasari, mengatakan dari tiga ribu jenis pelatihan yang ditawarkan dalam Program Kartu Prakerja, baru sekitar 1.200 jenis pelatihan yang diminati.
Para peserta paling banyak mengambil pelatihan bahasa Inggris. "Ternyata minat nomor satu itu adalah bahasa Inggris, dan itu bukan hanya dari satu penyedia, ya. Jadi banyak sekali yang menyediakan pelatihan bahasa Inggris," ujar Denni, di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Denni, melanjutkan 85% dari peserta Kartu Prakerja berasal dari kelompok usia 18-35 tahun, yang memungkinkan dorongan untuk melek teknologi lebih besar. Alhasil, dalam mencari informasi secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas, mereka membutuhkan kemampuan bahasa Inggris.
"Berarti Bahasa Inggris is a must, karena informasi tidak bisa hanya dari orang-orang Indonesia saja, tapi dia juga bisa belajar dari dunia internasional," katanya. ( Baca:Wakil Ketua Komisi X: Kartu Prakerja Sangat Membantu Perempuan )
Dia menambahkan, yang juga banyak diminati adalah pelatihan kewirausahawan. Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, lowongan pekerjaan juga semakin sedikit, seiring sedikitnya kantor yang beroperasi.
"Mau kerja ke kantor juga enggak bisa, pabrik dan hotel juga belum tentu buka. Maka peserta program Prakerja kemudian inisiatif bukan untuk applying for job, tapi creating their own job," pungkasnya.
Para peserta paling banyak mengambil pelatihan bahasa Inggris. "Ternyata minat nomor satu itu adalah bahasa Inggris, dan itu bukan hanya dari satu penyedia, ya. Jadi banyak sekali yang menyediakan pelatihan bahasa Inggris," ujar Denni, di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Denni, melanjutkan 85% dari peserta Kartu Prakerja berasal dari kelompok usia 18-35 tahun, yang memungkinkan dorongan untuk melek teknologi lebih besar. Alhasil, dalam mencari informasi secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas, mereka membutuhkan kemampuan bahasa Inggris.
"Berarti Bahasa Inggris is a must, karena informasi tidak bisa hanya dari orang-orang Indonesia saja, tapi dia juga bisa belajar dari dunia internasional," katanya. ( Baca:Wakil Ketua Komisi X: Kartu Prakerja Sangat Membantu Perempuan )
Dia menambahkan, yang juga banyak diminati adalah pelatihan kewirausahawan. Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, lowongan pekerjaan juga semakin sedikit, seiring sedikitnya kantor yang beroperasi.
"Mau kerja ke kantor juga enggak bisa, pabrik dan hotel juga belum tentu buka. Maka peserta program Prakerja kemudian inisiatif bukan untuk applying for job, tapi creating their own job," pungkasnya.
(uka)