Pilih Ekspor, 35 Produsen Minyak Goreng Tak Dapat Subsidi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan ada 35 produsen minyak goreng memilih ekspor ketimbang mendapatkan subsidi pemerintah. Secara keseluruhan ada 75 produsen migor yang mengajukan izin ekspor.
"Kami sudah menyerahkan 35 produsen tersebut ke Kemendag. Mereka bersedia mengkonversi subsidi menjadi hak ekspor," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Menurut dia subsidi tersebut merupakan program pemerintah mendukung harga minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter. Selisih harganya dibayar BPDPKS.
"Kita memang memberikan opsi kepada produsen apakah akan mengkonversi. Sudah ada 35 perusahaan yang bersedia untuk konversi," jelasnya.
Pihaknya melaporkan, penyaluran minyak goreng Maret 2022 tercatat mencapai 64.586 ton atau 33,18% dari kebutuhan. Sementara pada April 2022 realisasi mencapai 108,32% atau 210.835 ton. Selanjutnya pada Mei 2022 tercatat sebesar 85,91% atau 167.214 ton.
"Sampai saat ini , total realisasi penyaluran sudah 442.672 ton atau 75,81%. Ini angka total kumulatif. Ada 75 industri yang terlibat, 299 distributor 1, distributor 2 ada 1.370, dan pengecer sudah mencapai 28.060," kata dia.
"Kami sudah menyerahkan 35 produsen tersebut ke Kemendag. Mereka bersedia mengkonversi subsidi menjadi hak ekspor," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Menurut dia subsidi tersebut merupakan program pemerintah mendukung harga minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter. Selisih harganya dibayar BPDPKS.
"Kita memang memberikan opsi kepada produsen apakah akan mengkonversi. Sudah ada 35 perusahaan yang bersedia untuk konversi," jelasnya.
Pihaknya melaporkan, penyaluran minyak goreng Maret 2022 tercatat mencapai 64.586 ton atau 33,18% dari kebutuhan. Sementara pada April 2022 realisasi mencapai 108,32% atau 210.835 ton. Selanjutnya pada Mei 2022 tercatat sebesar 85,91% atau 167.214 ton.
"Sampai saat ini , total realisasi penyaluran sudah 442.672 ton atau 75,81%. Ini angka total kumulatif. Ada 75 industri yang terlibat, 299 distributor 1, distributor 2 ada 1.370, dan pengecer sudah mencapai 28.060," kata dia.
(nng)