Ekonomi Rusia dalam Angka, Berjalan Lamban Meski Belum Krisis

Kamis, 16 Juni 2022 - 08:50 WIB
loading...
A A A
17,1% - Inflasi tahunan pada bulan Mei
8 hingga 9% - Perdagangan ritel akan jatuh tahun ini
83.5% - Penjualan mobil mengalami penurunan tajam pada Mei 2022
7.8% - Perkiraan resmi penurunan PDB Rusia pada tahun 2022
30% - Perkiraan tidak resmi keruntuhan PDB oleh IIF

"Skala sanksi internasional akan menyebabkan keruntuhan ekonomi jika terus datang entah dari mana," kata Chris Weafer dari Macro Advisory di Moskow.

"Tetapi Rusia telah menghadapi sanksi secara bertahap sejak 2014. Ada banyak hal yang terjadi, tetapi ada juga unsur-unsur yang bisa mereka tangani," bebernya.

Terlebih lagi terang dia bahwa, ketakutan akan gangguan pasokan berarti bahwa Rusia telah menghasilkan lebih banyak uang dari mengekspor energi dan bahan baku. Dalam lima bulan pertama tahun ini, surplus transaksi berjalannya mencapai rekor USD110 miliar (ÂŁ94 miliar).

"Ia (Rusia) dapat menggunakan uang itu untuk mendanai tidak hanya militer, tetapi juga mensubsidi industri negara untuk memastikan pengangguran tidak melonjak atau pendapatan tidak turun terlalu banyak," ujar Chris.

Pengendalian modal telah membantu untuk menguat saat inflasi mulai mereda. Tapi resesi ekonomi tetap ada di depan mata, ketika ekonomi Rusia pada tahun 2022 diperkirakan akan menyusut hingga 10%.

Konsumen Rusia belum merasakan efeknya secara penuh. Rak supermarket di Moskow masih cukup penuh, meskipun beberapa barang impor tidak lagi tersedia.

Tapi itu kondisi pada mal-mal di Moskow terlihat jelas perubahannya. Pusat perbelanjaan yang dulu ramai, sekarang jauh lebih tenang: lebih sedikit pelanggan saat lebih sedikit pilihan.

Sebagai protes atas invasi Ukraina, banyak merek asing telah menangguhkan operasional mereka di Rusia atau menarik diri sepenuhnya. Banyak toko terpaksa harus ditutup.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)