Petani Sawit sudah Terpuruk Dalam, Ini Opsi Petani kepada Presiden Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua bulan sudah berlalu keterpurukan petani sawit dengan anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang terjadi secara merata di 22 provinsi sawit. Harga TBS petani swadaya hari ini Rp1.150 per kilogram (kg) dan petani bermitra Rp2.010 per kg. Harga ini 50%-70% di bawah harga normal jika berdasarkan harga CPO internasional (USD1.450 per ton).
“Pemerintah harus gerak cepat untuk mendongkrak harga TBS petani dengan cara mencabut peraturan yang menekan harga TBS petani. Saat ini peraturan yang kami sebut ‘beban’ adalah BK, PE, DMO-DPO dan FO (flush-out),” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6/2022).
Gulat mengatakan bahwa pemerintah dapat melakukan beberapa opsi dan opsi itu harus dibuka ke masyarakat umum. Diketahui harga CPO Rottherdam pada Rabu (22/6/2022) adalah USD1.450 per kg, maka ada beberapa opsi yang menjadi pilihan.
(Baca juga:Ironis, Petani Sawit Subsidi Industri Biodiesel)
Opsi pertama, jika tetap menggunakan full beban (PE+BK+DMO/DPO+FO), maka harga CPO Indonesia akan jatuh pada angka Rp10.176 per kg, yang artinya harga TBS petani Rp2.165 per kg.
Perlu dicatat, bahwa harga ini adalah harga Dinas Perkebunan, tentu kalau harga di pabrik kelapa sawit (PKS) turun lagi. Apalagi kalau di level petani kecil tentu menjual hasil panennya paling ke Pedagang Pengumpul (RAM) yang harganya bisa turun Rp400-500 per kg.
Jadi praktis harga dilevel petani kecil hanya Rp1.200-1.400 per kg, bahkan saat ini ada yang hanya dihargai Rp600 per kg. RAM menekan harga bukan tanpa alasan, karena tidak adanya kepastian harga di PKS dan selalu berubah-ubah.
(Baca juga:Surati Jokowi, Asosiasi Petani Sawit Minta Perpanjang Moratorium Sawit)
Opsi kedua, jika beban BK (Bea Keluar) diturunkan dari USD288 per ton menjadi USD200 per ton dan PE (Pungutan Ekspor) dari USD200 ditekan menjadi USD100 totalnya menjadi USD350, maka harga CPO Domestik Rp16.060 per kg CPO dan harga TBS petani naik menjadi Rp3.400 per kg (dengan asumsi rendemen TBS = 21%). Jika CPO Indonesia sama sekali tanpa beban, maka harga TBS petani adalah Rp4.500 per kg.
Dengan demikian beban TBS petani sesungguhnya jika dengan beban saat ini (full beban) adalah Rp2.340 per kg TBS. Ini menggambarkan betapa beratnya beban TBS petani sawit saat ini, yaitu 52% dari harga sesungguhnya (Rp4.500 per kg jika tanpa beban).
“Pemerintah harus gerak cepat untuk mendongkrak harga TBS petani dengan cara mencabut peraturan yang menekan harga TBS petani. Saat ini peraturan yang kami sebut ‘beban’ adalah BK, PE, DMO-DPO dan FO (flush-out),” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6/2022).
Gulat mengatakan bahwa pemerintah dapat melakukan beberapa opsi dan opsi itu harus dibuka ke masyarakat umum. Diketahui harga CPO Rottherdam pada Rabu (22/6/2022) adalah USD1.450 per kg, maka ada beberapa opsi yang menjadi pilihan.
(Baca juga:Ironis, Petani Sawit Subsidi Industri Biodiesel)
Opsi pertama, jika tetap menggunakan full beban (PE+BK+DMO/DPO+FO), maka harga CPO Indonesia akan jatuh pada angka Rp10.176 per kg, yang artinya harga TBS petani Rp2.165 per kg.
Perlu dicatat, bahwa harga ini adalah harga Dinas Perkebunan, tentu kalau harga di pabrik kelapa sawit (PKS) turun lagi. Apalagi kalau di level petani kecil tentu menjual hasil panennya paling ke Pedagang Pengumpul (RAM) yang harganya bisa turun Rp400-500 per kg.
Jadi praktis harga dilevel petani kecil hanya Rp1.200-1.400 per kg, bahkan saat ini ada yang hanya dihargai Rp600 per kg. RAM menekan harga bukan tanpa alasan, karena tidak adanya kepastian harga di PKS dan selalu berubah-ubah.
(Baca juga:Surati Jokowi, Asosiasi Petani Sawit Minta Perpanjang Moratorium Sawit)
Opsi kedua, jika beban BK (Bea Keluar) diturunkan dari USD288 per ton menjadi USD200 per ton dan PE (Pungutan Ekspor) dari USD200 ditekan menjadi USD100 totalnya menjadi USD350, maka harga CPO Domestik Rp16.060 per kg CPO dan harga TBS petani naik menjadi Rp3.400 per kg (dengan asumsi rendemen TBS = 21%). Jika CPO Indonesia sama sekali tanpa beban, maka harga TBS petani adalah Rp4.500 per kg.
Dengan demikian beban TBS petani sesungguhnya jika dengan beban saat ini (full beban) adalah Rp2.340 per kg TBS. Ini menggambarkan betapa beratnya beban TBS petani sawit saat ini, yaitu 52% dari harga sesungguhnya (Rp4.500 per kg jika tanpa beban).